Salah satu bentuk kaligrafi Arab adalah Kufi. Kaligrafi ini merupakan ekspresi artistik yang menonjol dalam dunia Islam, yang dikenal dengan coretan sudutnya, yang sebagian besar digunakan untuk menyalin manuskrip Alquran.
Aksara Kufi mewujudkan tampilan keunggulan artistik, kecanggihan, dan daya tarik estetika yang luar biasa. Al-Qalqashandi, seorang ensiklopedis terkenal dari Mesir abad ke-14 mengatakan, "Tulisan Arab adalah yang sekarang dikenal sebagai Kufi. Dari situ berkembang semua pena yang ada sekarang."
Sejarah aksara Kufi dapat ditelusuri ke Kufah, sebuah kota yang berkembang di tengah reruntuhan kuno wilayah selatan Babilonia. Kufah terkenal dengan warisan budaya dan pengetahuannya yang kaya.
Terletak sekitar 170 kilometer dari ibu kota Irak Baghdad, Kufah berdiri di persimpangan penting peradaban. Jalur Sutra mengukir jalurnya menembus jantung kota, membawanya berhubungan dengan budaya yang tak terhitung jumlahnya yang bergerak melalui rute kunonya. Dalam konteks inilah, aksara Kufi terbentuk. Kaligrafi Kufi adalah bentuk kaligrafi Islam yang khas, yang menyandang nama kota asalnya.
Sejarawan dan profesor desain di The American University di Kairo, Bahia Shehab menganggap kaligrafi Kufi merupakan ekspresi yang suci sekaligus manifestasi identitas. Adapun aksara Kufi telah mengalami berbagai pengaruh budaya selama berabad-abad.
"Dalam Islam, di seluruh dinasti yang berbeda, aksara yang setiap orang beri label sebagai Kufi, yaitu aksara geometris, mengambil banyak bentuk seperti timur, barat, persegi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
