Sabtu 17 Jun 2023 22:53 WIB

Rasulullah SAW tak Pernah Bentak Pembantunya Sama Sekali

Rasulullah SAW menghormati para pembantu

Nabi Muhammad SAW (ilustrasi). Rasulullah SAW menghormati para pembantu
Foto:

Kasih-sayang dan kelemah-lembutan Rasulullah SAW terhadap para pelayannya adalah konsekuensi alamiah dari kepribadiannya dalam perilaku dan cara bergaulnya, bahkan jauh sebelum beliau diutus menjadi Nabi sekalipun.

Sejarah menceritakan bahwa perjalanan berdagang beliau ke negeri Syam bersama para hamba sahaya yang dimiliki Khadijah, sebelum menjadi istrinya, menjadi bukti paling nyata akan keluhuran akhlak Muhammad sebelum diangkat menjadi Nabi SAW. 

Para hamba sahaya Khadijah, sangat kagum terhadap apa yang mereka rasakan dan saksikan disebabkan kelembutan beliau dalam memperlakukan mereka, dimana tidak pernah sekalipun mereka mendapatkan tuannya (Muhammad) memerintah atau melarang, atau merasa tinggi hati dan membentak. 

Mereka hanya melihat dari Muhammad SAW sifat lemah-lembut dan tulus terhadap mereka, beliau sangat rendah hati dan sangat toleransi dalam bergaul bersama mereka maupun terhadap pedagang lainnya, maupun pembeli dari negara lain.

Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya

Sekembalinya dari perjalanan Syam, para hamba sahaya Khádijah menceritakan keluhuran budi Muhammad SAW kepada Khadijah, sesuatu yang membuat mereka terkagum-kagum, dan mungkin oleh sebab itulah salah satu alasan mengapa Khadijah menghormati dan menghargai sampai pada akhirnya menginspirasinya untuk mengambil keputusan menikahi Muhammad bin Abdullah.

Rasulullah pulalah orang yang mengusulkan Khadijah untuk memanggil para hamba sahaya dengan sebutan fatâya atau Fatty yang artinya pemuda dan pemudi, daripada menggunakan kata 'Abdun yang artinya hamba sahaya, karena beliau merasakan betapa "istilah" tersebut amat merendahkan derajat mereka sebagai manusia. 

 

Dengan begitu, para pelayan di rumah tangganya merasakan perlakuan kemanusiaan yang layak dan mulia, penuh kasih-sayang dan kehangatan, mereka makan dengan makanan yang sama dengan Muhammad, dan memakai pakaian sama seperti yang dikenakan beliau, serta tidak pernah sekalipun mereka diberatkan dengan tugas-tugas yang diberikan.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement