Selasa 06 Jun 2023 22:57 WIB

Rasulullah SAW Senantiasa Bekerja

Rasulullah SAW sosok yang tak pernah berpangku tangan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Rasulullah SAW Senantiasa Bekerja. Foto:  Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Rasulullah SAW Senantiasa Bekerja. Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dalam buku berjudul Nabi Muhammad sehari-hari karya Muhammad Ismail al-Jawisy Rasulullah saw digambarkan sebagai sosok yang tak pernah berpangku tangan, pekerja keras, dan selalu beramal saleh, kendatipun Allah swt telah menjamin surga untuk beliau.

Dalam bukunya tersebut, Ismail menyebutkan bahwa Rasulullah saw selalu mengajak para sahabat untuk terus beramal dan beramal, serta mendorong mereka pada setiap kesempatan untuk melakukan itu, beliau jadikan semua sisi kehidupannya menjadi kesempatan untuk menunaikan amal, karena itu Rasulullah SAW bersabda, "Jikapun esok akan kiamat, sedang di tangan kalian ada satu biji benih tumbuhan, maka tanamlah."

Baca Juga

Beliau ajarkan bahwa sebaik-baiknya makanan bagi diri sendiri dan keluarga adalah makanan yang dihasilkan melalui keringat sendiri, beliau berkata, "Sesungguhnya sebaik-baiknya yang dimakan seseorang adalah apa yang ia usahakan sendiri."

Di kesempatan lain beliau berkata, "Sebaik-baiknya usaha adalah tangan seseorang yang beramal ketika telah menghasilkan."

Bahkan lebih jauh, Rasulullah sangat perhatian terhadap usaha pertanian karena pertanian adalah salah satu bentuk usaha yang berkaitan dengan kebutuhan hidup banyak orang, beliau berkata, "Tidak ada seorang muslim pun yang menanam sebuah tanaman atau membajak sebuah lahan, kemudian ia memberi makan dari usahanya itu (bagi diri, keluarga atau lainnya), termasuk binatang ataupun burung sekalipun, melainkan perbuatan itu telah terhitung sebagai sedekah."

Begitu pun beliau sangat menjunjung tinggi usaha jual-beli, sehingga beliau tak segan memuji para penjual yang amanah dan baik akhlaknya, beliau berkata, "Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha para pedagang yang jikalau mereka berkata mereka tidak bohong, jikalau mereka diserahi amanah mereka tidak khianat, jikalau mereka berjanji mereka tidak mengingkari, jikalau mereka membeli mereka tidak mencaci, jikalau mereka menjual mereka tidak memaksa, jikalau mereka diberi tanggungan mereka tidak menangguhkan, jikalau urusan berada di tangan mereka, mereka tidak mempersulit.

Dalam kesempatan lain beliau bersabda, "Allah akan merahmati pedagang yang jujur ketika mereka menjual begitupun ketika mereka membeli."

"Seorang pedagang yang jujur dan amanah akan berada bersama para Nabi, orang-orang yang benar, para syuhada dan orang-orang saleh."

Karena itu Rasulullah saw mengajarkan para pedagang untuk selalu jujur, dan di antara ciri jujurnya seorang pedagang adalah menampakkan cacat yang ada pada barang dagangannya karena menyembunyikannya berarti penipuan, sedang menipu adalah perbuatan yang diharamkan dalam jual beli.

Sebagaimana sabda beliau, "Tidak halal bagi seseorang untuk menjual sesuatu yang ia ketahui akan cacatnya terkecuali ia mengabarkannya terlebih dahulu."

Di tempat lain beliau berkata, "Barang siapa di antara kalian melakukan penipuan, maka ia bukan bagian dari kami."

Beliau memperingati pula seorang pedagang yang bersedekah dari hasil dagang yang haram, maka sedekahnya akan sia-sia, karena Allah akan menolaknya,

Rasulullah saw bersabda, "Seorang hamba yang berusaha memperoleh harta dengan cara haram kemudian ia bersedekah dengan harta itu, maka sedekahnya tidak akan diterima. Begitupun dengan infaknya dimana Allah tetap tidak akan menurunkan berkahnya, apalagi bila ia menyimpannya untuk diri sendiri maka hal itu akan menjadi perantara baginya memasuki neraka kelak.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement