Selasa 06 Jun 2023 08:35 WIB

Korelasi Sihir dengan Aksi Tuyul, Pendapat Prof Quraish, dan Fatwa Tegas MUI

Aksi tuyul mempunyai hubungan yang kuat dengan sihir

Rep: Imas Damayanti, Mabruroh, Bayu Adji P / Red: Nashih Nashrullah
Warga Kampung Burujul 1, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, memasang spanduk ada tuyul karena sering kehilangan uang, Sabtu (3/6/2023).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sihir telah dikenal dari zaman dahulu, dari masa para Nabi, melintasi peradaban-peradaban, hingga pada masa modern ini. Bagaimana hukum mempelajari dan mengamalkan sihir dalam Islam?

Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir al-Mishbah menjelaskan ulama berbeda pendapat bukan saja tentang definisi sihir, melainkan juga tentang hukum mempelajari dan mengamalkannya. 

Baca Juga

Ada yang mendefinisikan sihir sebagai sebuah pengetahuan yang dengannya seseorang memiliki kemampuan kejiwaan yang dapat hal-hal aneh dan sebab-sebab tersembunyi.

Abu Bakar Ibnu al-Arabi yang merupakan pakar tafsir dan hukum Islam bermazhab Maliki, sebagaimana dikutip Prof Quraish, berpendapat bahwa sihir adalah ucapan-ucapan yang mengandung pengagungan kepada selain Allah SWT yang dipercaya oleh pengamalnya dapat menghasilkan sesuatu dengan kadar-kadarnya.

Pengarang kitab Tafsir Alquran itu tidak memberi peluang kepada seorang Muslim bahkan umat beragama untuk membenarkan penggunaan sihir dengan tujuan apapun. 

Ulama ini menilai bahwa sihir sebagai alat setan dalam memperdaya manusia, berbeda dengan definisi pertama yang masih membuka peluang bagi terjadinya hal-hal aneh dari seseorang yang taat kepada Tuhan.

Memang ada saja para ulama yang menduga bahwa ada bacaan-bacaan tertentu yang dapat mengundang malaikat untuk memerintahkan jin melakukan hal-hal yang diharapkan.

Prof Quraish mengutip bahwa di dalam kitab Risalah al-Lu'lu wa al-Marjan fi Taisir Muluk al-Jann disebutkan beberapa contoh ayat Alquran yang katanya bila dibaca dengan tulus akan dapat melahirkan hal-hal yang luar biasa.

Namun, perlu dicatat bahwa ini bukan berarti mempercayai semua dongeng dan kebohongan atau mengikut setiap mitos. Lebih baik bersikap luwes terhadap hal yang belum diketahui, tidak menolak atau menerimanya secara mutlak, demikian pendapat Sayyid Quthub yang dikutip Prof Quraish. 

Kendati demikian, Prof Quraish mengingatkan, setan akan meperdaya manusia, apalagi dengan yang disebut black magic, bahkan tidak mustahil, setan juga bisa memperdaya manusia dengan apa yang disebut white magic.

Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

http://republika.co.id/berita//rvp9i1320/terpikat-islam-sejak-belia-mualaf-adrianus-jawaban-atas-keraguan-saya-selama-ini

Bukankah setan sangat pandai memperindah sesuatu yang buruk antara lain dengan memberi nama-nama yang baik untuk hal yang buruk? Bukankah Allah SWT mengecam sihir melalui kisah Nabi Musa dan para penyihir Firaun? Bukankah Allah SWT berfirman:  

وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا ۖ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ ۖ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَىٰ “Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (QS Thaha ayat 69).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement