REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Berbagai ujian datang bertubi-tubi kepada Rasulullah SAW di awal-awal dakwahnya. Seruan nabi untuk tidak menyembah selain kepada Allah SWT, mengimani utusan-utusan Allah SWT dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya, serta menjalankan syariat yang diperintahkan Allah SWT tak didengar kaum kafir Quraisy. Mereka menghina, mencaci, dan memaki Nabi Muhammad SAW.
Kaum kafir Quraisy yang merasa terganggu dengan keberadaan dan dakwah Nabi Muhammad SAW mencoba untuk membunuhnya. Namun, upaya itu selalu gagal. Hujatan dan cemoohan kaum kafir Quraisy, tak bisa menjatuhkan Nabi Muhammad SAW. Keistimewaan dan kemuliaan akhlak Rasulullah SAW membuka satu per satu mata hati kaum Quraisy sehingga pada akhirnya mereka pun menyatakan keimanannya memercayai Allah SWT dan Rasul- Nya.
Bahkan, sejumlah sahabat yang mulanya menjadi tokoh paling keras menentang seruan Rasulullah SAW, seperti Umar bin Khatab luluh. Setelah bersyahadat, justru menjadi salah satu sahabat yang paling terdepan membela perjuangan Nabi.
"Tapi, pada saat ini kejadiannya berbalik, saat umat banyak yang maksiat pada akhir zaman, banyak yang merendahkan Nabi Muhammad, merendahkan syariat, merendahkan Allah dan kitabnya. Dan, sudah disebutkan oleh kanjeng Nabi, nanti akan datang satu masa orang tidak butuh lagi dengan ulama, kaii, habaib, sehingga kalau sudah tiba saat itu datanglah kiamat," kata Ustaz Rifki Fauzi, Lc saat mengisi kajian rutin Majelis al-Bahjah di Masjid Raya Al A'zhom, Tangerang, dikutip dari dokumentasi Harian Republika.
Dalam surat Al Ahzab ayat 56 Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." Menurut Ustadz Rifqi, firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat 56 itu jelas menunjukkan, Rasulullah SAW adalah orang yang istimewa. Rasulullah mendapatkan kasih sayang Allah, bahkan malaikat pun memuji dan memohonkan pengampunan untuk Nabi SAW.
Dalam perjalanan hidup Nabi SAW bahkan sejak lahirnya, ada banyak peristiwa yang menujukkan Nabi Muhammad SAW adalah orang yang mulia dan diberikan keistimewaan oleh Allah SWT.
Bahkan, banyak keistimewaan yang diberikan Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW itu sulit dicapai logika manusia.
Seperti halnya ketika Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk Isra dan Miraj untuk menerima perintah shalat.
Menurut Ustadz Rifki, peristiwa itu menjadi salah satu keistimewaan Nabi Muhmmad SAW yang wajib diimani kendati pun tak dapat dimengerti akal.
Bahkan, Ustadz Rifki menceritakan terdapat sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW menceritakan kepada sahabat Abbas tentang Nabi Muhammad SAW yang dapat berbicara dengan bulan saat masih bayi.
Baca juga: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam
Terdapat juga riwayat yang mengisahkan nabi dapat berbicara dengan kayu mimbar tua yang menangis saat nabi dan para sahabat hendak melaksanakan sholat.
Peristiwa-peristiwa istimewa yang terjadi pada nabi kendati pun tidak dapat dimengerti oleh akal, menurut Ustadz Fiqri, sebagai umat Rasulullah SAW wajib untuk mengimaninya.
"Jadi, tidak semuanya harus bisa diterima dengan akal, ada sesuatu yang harus kita Imani meskipun itu tidak kelihatan. Seperti siksa kubur, nikmat kubur, surga, dan neraka. Juga artinya kelebihan yang Allah berikan kepada kekasih-kekasihnya ada yang harus kita Imani begitu saja dan tak perlu harus dimengerti oleh akal," ujar Ustaz Rifki dalam majelisnya.
Di antara keistimewaan Rasulullullah SAW adalah sifatnya yang harus diteladani. Seperti dalam surat Al Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ االْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."