Selasa 30 May 2023 15:54 WIB

Siti Maryam dan Istri Firaun Hadir di Hari Kelahiran Nabi Muhammad?

Ulama jelaskan soal kehadiran Siti Maryam dan istri Firaun di kelahiran Nabi Muhammad

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Siti Maryam dan Istri Firaun Hadir di Hari Kelahiran Nabi Muhammad? Foto:   Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Siti Maryam dan Istri Firaun Hadir di Hari Kelahiran Nabi Muhammad? Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Allah SWT menganugerahi wanita-wanita salehah dengan karunia yang teramat luar biasa, salah satunya melahirkan janin istimewa dari rahimnya. Saat ibunda Nabi hendak menempuh proses persalinan, kehadiran Siti Maryam ibunda Nabi Isa dan istri Firaun pun menghampiri.

Prof Quraish Shihab dalam kitab Membaca Sirah Nabi Muhammad menjelaskan mengenai riwayat kehadiran Siti Maryam dan Asiah istri Firaun yang menemani Sayyidah Aminah menempuh proses persalinan. Keduanya hadir mendampingi Sayyidah Aminah dari sekian banyak wanita yang hadir ketika itu.

Baca Juga

Kedua sosok itu disebut juga secara khusus dalam Alquran Surah At-Tahrim ayat 11-12. Binti As-Syathi menulis tentang hal itu. Bahwa pada mulanya, yakni pada saat akan melahirkan itu, Sayyidah Aminah merasakan sesuatu yang serupa dengan rasa takut, tetapi tidak lama kemudian dia merasa ada cahaya yang memenuhi dunianya.

Lalu tampaklah olehnya seakan-akan sejumlah perempuan mengelilingi pembaringannya dan mencurahkan kasih sayang kepadanya. Sayyidah Aminah menduga bahwa mereka itu adalah putri-putri Bani Hasyim. Dia terheran-heran dari mana mereka mengetahui tentang bakal kelahiran anaknya, padahal dia tidak memberi tahu seorang pun.

Namun, sesaat kemudian dia mengetahui bahwa yang dia kira putri-putri Bani Hasyim itu tidak lain kecuali Athyaf Sariyah (sesuatu yang berkunjung pada seseorang saat tidurnya). Maka terbayang olehnya bahwa terdapat di antara wanita-wanita itu Maryam putri Imran (ibunda Nabi Isa) dan Asiah istri Firaun, serta Siti Hajar ibunda Nabi Ismail.

Informasi yang diriwayatkan oleh berbagai pakar sejarah masa lampau ini tidak harus ditolak mentah-mentah sebagaimana ulah sementara kaum orientalis. Apalagi jika kita memahaminya sebagaimana pemahaman Binti Asy-Syathi tersebut. Yakni hal itu bukan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, tetapi terbayang oleh Sayyidah Aminah atau katakanlah bahwa harapan dan kepercayaannya yang demikian besar tentang anak yang dilahirkannya telah mengundang mimpi, bahkan ilusi sehingga dia melihat apa yang dilihat dan didengarnya itu.

Penafsiran ini pun dapat diterima oleh ilmuwan, walaupun agamawan, lebih-lebih kaum sufi, tidak menutup kemungkinan terjadinya sesuatu yang bersifat suprarasional menyangkut kelahiran manusia teragung yang Allah ciptakan. Sehingga yang hadir ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar sosok Maryam, Asiah, dan Siti Hajar.

Keistimewaan ini dianggap oleh kaum sufi bisa saja terjadi sebab Rasulullah SAW merupakan manusia sempurna yang paling agung yang Allah turunkan ke bumi. Hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran Rasulullah SAW yang di luar nalar pun dapat dianggap sebuah bentuk keistimewaan dalam mengiringi kelahiran tersebut.

Tak hanya itu, saat proses persalinan pun, Sayyidah Aminah tidak merasakan rasa sakit yang berarti, begitu juga saat Nabi Muhammad SAW masih di dalam kandungan. Selama masa kehamilan itu, berdasarkan beberapa riwayat, terdapat bisikan atau mimpi yang menggemberikan tentang janin yang dikandung Sayyidah Aminah. Maka dengan mengingat dan merenungkan hal-hal tersebut membuat Sayyidah Aminah merasa tenang dan aman serta mengenyahkan segala hal yang mengganggu fisik dan pikirannya.

Diriwayatkan bahwa pada suatu malam, ketika bulan memancarkan sinarnya dengan terang, Sayyidah Aminah mendengar suara yang berkata, “Tidak lama lagi engkau akan melahirkan tokoh umat ini. Kalau dia lahir, berdoalah memohon perlindungan untuknya dari Yang Maha Esa dan dari semua yang iri hati dan namailah dia Muhammad.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement