Selasa 30 May 2023 14:03 WIB

Pelaku Mutilasi Solo Takut dan Bergetar Saat Melakukan Aksi Kejinya

Pelaku merasa sakit hati sehingga melakukan aksi keji tersebut.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Tersangka pelaku mutilasi di wilayah Solo, saat diamankan petugas kepolisian, Selasa (30/5/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Tersangka pelaku mutilasi di wilayah Solo, saat diamankan petugas kepolisian, Selasa (30/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Suyono alias Bang Yos (50) warga Laweyan, Solo, tega memutilasi korban korbannya atas nama Rohmadi (51) warga Keprabon, Banjarsari, Solo dan membuangnya di sejumlah aliran sungai anak Bengawan Solo lantaran sakit hati. 

"Saya sakit hati," kata tersangka di Mapolres Sukoharjo, Selasa (30/5/2023). 

Baca Juga

Tersangka mengungkapkan bahwa sebenarnya alasan dirinya tega memutilasi salah satunya lantaran kesulitan membawa tubuh korban setelah membunuhnya. "Saya tidak punya pemikiran memotong waktu itu setelah saya bunuh. Saya keluar (membuang korban) itu sulit," katanya. 

Tersangka menceritakan bahwa setelah melakukan aksi pembunuhan pada Jumat (19/5/2023) tersebut ia mengaku bingung. Akhirnya ia mempunyai ide untuk meminjam pisau dari tetangganya untuk memotong tubuh korban.

"Setelah saya pukul (hingga meninggal), saya diamkan satu jam, saya bingung waktu itu saya gelisah. Waktu itu saya keluar untuk mencari plastik lagi tapi saya masih bingung gimana caranya membawa mayat itu. Saya punya kepikiran, kalau tetangga saya penjual sate kambing saya meminjam pisau tajam itu tak buat motong itu," katanya. 

Tersangka mengaku sempat merasa takut dan gemetar ketika melakukan aksi keji tersebut. "Takut dan gemetar waktu itu," katanya. 

Setelah itu, tersangka memasukkan potongan mayat korban di plastik yang disediakan sebelumnya. Kemudian membuang korban di sejumlah titik aliran sungai anak Bengawan Solo untuk menyiarkan aksi kejinya tersebut. "Biar untuk bisa membawa (dibuang di beberapa tempat?) Ya biar ndak ketahuan gitu," katanya. 

Atas perbuatan keji tersebut, tersangka mengaku menyesal. Ia juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga korban. 

"Kapok, saya menyesal seumur hidup saya, saya minta maaf kepada bapak-bapak, saya minta maaf sebesar besarnya dan saya minta maaf kepada keluarga korban yang telah saya bunuh, saya menyesal sekali," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement