Sabtu 27 May 2023 16:45 WIB

Pesan Rasulullah SAW untuk 2 Sahabat yang Pernah Meminta Diberi Posisi Jabatan

Jabatan adalah amanat yang akan dipertangungjawabkan di akhirat kelak

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sumpah jabatan. Jabatan adalah amanat yang akan dipertangungjawabkan di akhirat kelak
Foto:

Seorang lagi juga berkata demikian. Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda:  

إِنَّا وَالله لاَ نُوَلِّي هَذَا العَمَلَ أَحَدًا سَأَلَهُ، أَو أَحَدًا حَرِصَ عَلَيهِ "Demi Allah, aku tidak akan mengangkat seseorang untuk memangku suatu jabatan, (yaitu) orang yang meminta-minta supaya ia diangkat, bahkan tidak pula orang yang mengharap-harap (berambisi) untuk itu (mendapat kekuasaan)." (HR Muslim)

Meski demikian, larangan meminta jabatan tidak bersifat mutlak. Kisah Nabi Yusuf AS adalah contohnya. Saat itu Mesir dilanda keterpurukan. Tanah subur tetapi rakyatnya sengsara. Hal ini menurut Nabi Yusuf terjadi karena ada kesalahan tata kelola oleh para pejabat negara kala itu.

Kemudian, Nabi Yusuf AS meminta agar dijadikan sebagai pejabat yang mengurus urusan kesejahteraan masyarakat. Kisah ini terekam dalam Alquran Surat Yusuf ayat 55:

قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ "Dia (Yusuf) berkata, 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan.'" (QS Yusuf ayat 55)

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Sejak Nabi Yusuf diangkat menjadi bendahara negara, Mesir pun menjadi sejahtera rakyatnya. Sekalipun saat itu terjadi musim kemarau. Nabi Yusuf berhasil mengharumkan nama Mesir ke berbagai negara lain.

Karena itu, jabatan itu boleh diminta, asal diketahui bahwa yang memintanya adalah orang yang amanah dan berilmu. Artinya, orang tersebut haruslah memiliki rekam jejak yang membuktikan kejujurannya dan kemampuannya dalam memimpin atau dalam bidang yang ditekuninya.

 

"Jabatan boleh diminta, asal kita memiliki reputasi bagus. Memiliki kualifikasi sebagaimana ditunjukkan Allah SWT melalui surah Yusuf di atas (Surat Yusuf ayat 55)," tulis Ketua Umum PBNU periode 2000-2010 KH Hasyim Muzadi, yang dimuat dalam Harian Republika edisi 13 April 2014. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement