Jumat 26 May 2023 09:45 WIB

Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat di Rumah Sayyidah Aisyah

Nabi Muhammad SAW wafat di rumah Sayyidah Aisyah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat di Rumah Sayyidah Aisyah. Foto:  Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat di Rumah Sayyidah Aisyah. Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detik-detik terakhir Nabi Muhammad SAW menjelang wafat patut menjadi renungan oleh setiap Muslim. Beliau SAW menunjukkan kerendahan hatinya, dengan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri (terj. Kathur Suhardi), bahwa Sayyidah Aisyah RA menarik tubuh beliau SAW ke pangkuannya. Aisyah pernah meriwayatkan apa yang dirasakannya ketika Nabi SAW wafat di rumahnya.

Baca Juga

Aisyah berkata, "Di antara nikmat Allah yang dilimpahkan kepadaku, Rasulullah SAW wafat di rumahku, pada hari giliranku, berada dalam rengkuhan dadaku, bahwa Allah menyatukan antara ludahku dan ludah beliau saat wafat."

Kemudian Abdurrahman bin Abu Bakar (kakak kandung Aisyah) masuk sambil memegang siwak. Aisyah melihat Nabi SAW melirik ke arah siwak yang ada di tangan Abdurrahman. Dia tahu Rasulullah suka bersiwak, lalu bertanya, "Bolehkah aku mengambil siwak itu untuk engkau?"

Nabi Muhammad mengiyakan dengan isyarat kepala. Lalu Aisyah menggosokkan siwak itu ke mulut beliau. "Rupanya gosokanku terlalu keras bagi beliau, sehingga aku bertanya, 'Apakah aku harus memelankannya?'" Nabi SAW mengiyakannya dengan isyarat kepala.

Aisyah melanjutkan gosokan siwak itu dengan perlahan. Di dekat tangan Nabi SAW, ada bejana berisi air, lalu dicelupkannya kedua tangan beliau ke dalam air, kemudian diusapkan ke wajah. Setelah itu Rasulullah SAW mengucapkan kalimat tahlil, "Laa ilaaha illallah. Sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya."

Sesudah bersiwak, Rasulullah SAW mengangkat tangan atau jari-jarinya. Pandangan beliau SAW mengarah ke langit-langit rumah. Bibir beliau bergerak-gerak, dan Aisyah masih dapat mendengar apa yang disabdakan oleh beliau SAW.

Nabi SAW bersabda, "Ya Allah, ampunilah aku, rahmatillah aku. Pertemukanlah aku dengan Kekasih Yang Mahatinggi ya Allah. Kekasih Yang Mahatinggi." Perkataan atau doa ini diucapkan Rasulullah SAW sampai tiga kali.

Bersamaan dengan itu, tangan Nabi Muhammad melemah. Saat itulah, beliau telah berpulang kepada Kekasih Yang Mahatinggi. Nabi SAW wafat pada waktu dhuha sudah terasa panas, Senin, 12 Rabiul Awwal 11 Hijriah, pada usia 63 tahun lebih empat hari.

photo
Infografis Pesan Nabi Muhammad SAW tentang Masalah Hidup - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement