Kamis 25 May 2023 12:18 WIB

Ini yang Pertama Harus Dilakukan Jamaah Haji Sebelum Ziarah ke Makam Rasulullah

Di Madinah, jamaah haji Indonesia akan menetap selama sembilan hari.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Surabaya melambaikan tangan saat berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 445 jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya dari kabupaten Bangkalan diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Surabaya melambaikan tangan saat berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 445 jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya dari kabupaten Bangkalan diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Jamaah haji Indonesia mulai berdatangan ke Kota Madinah, Arab Saudi. Di Madinah, jamaah haji Indonesia akan menetap selama sembilan hari. Ada sejumlah agenda yang bakal dilakoni jamaah.

Baca Juga

"Hari pertama yang harus dilakukan dan diusahakan, jamaah ini di samping tamunya Allah juga merupakan tamunya Rasulullah SAW. Jadi, ketika menginjakkan kaki di Madinah etikanya adalah ziarah di makam Rasulullah SAW," kata KH Wazir Ali saat berbincang, Kamis (25/5/2023).

Selanjutnya, kata Kiai Wazir, jamaah melaksanakan sholat 40 waktu (Arbain). Ibadahnya sunah dan dilakukan selama delapan hari. Sementara Raudhah juga perlu dikunjungi jamaah.

"Tempat ini sangat mustajab untuk berdoa," kata dia.

Agenda lain, kata Kiai Wazir, ziarah ke Masjid Quba. Menurut hadit Rasulullah, apabila jamaah haji Indonesia melaksanakan sholat dua rakaat di sana, pahalanya seperti melaksanakan ibadah umroh.

"Karena paket dari kementerian sekali jalan, jamaah bisa berkunjung atau berziarah dengan menggunakan taksi atau lainnya," kata dia.

Selanjutnya, jamaah juga bisa menuju Masjid Qiblatain, Masjid Khandaq, mengunjungi Uhud. "Untuk Uhud sangat dianjurkan karena kita bisa melihat sejarah perjuangan waktu itu. Berdoa untuk para syuhada di sana," ujarnya.

Namun, Kiai Wazir mewanti-wanti agar jamaah setibanya di Tanah Suci menyempatkan istirahat terlebih dahulu. Setelah berasa cukup fit, kemudian bisa melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi.

"Perlu diingat, utamakan yang wajibnya, karena di luar itu hukumnya sunah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement