Selasa 23 May 2023 15:20 WIB

Tips Buat Para Suami Agar Bijaksana Membimbing Istri dengan Penuh Cinta

Suami harus menjadi inspirasi istri dalam menghadapi tantangan hidup.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi istri mendoakan suaminya.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ilustrasi istri mendoakan suaminya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memberikan pesan kepada setiap suami untuk membimbing istrinya dengan bijaksana. Terdapat alasan mengapa seorang suami perlu bijaksana dalam hal tersebut.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari kiamat, jika dia menyaksikan suatu peristiwa, hendaknya ia menanggapinya dengan baik atau diam.

Baca Juga

Masih dalam riwayat tersebut, Nabi SAW bersabda, "Bijaksanalah membimbing wanita karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Bagian yang paling bengkok adalah yang sebelah atas. Jika engkau berusaha meluruskannya, niscaya dia patah. Tetapi, jika engkau biarkan, maka ia akan senantiasa bengkok. Karena itu, bijaksanalah membimbing wanita" (HR Muslim).

Hadis tersebut juga dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab sahihnya. Dalam kitab syarah Shahih Bukhari, Fath al-Baari karangan Ibnu Hajar al-Asqolani, dijelaskan, hadis tersebut menunjukkan adanya pesan untuk meluruskan tulang rusuk dengan lembut tanpa berlebihan agar tidak menjadi patah. Namun, juga tidak boleh dibiarkan, karena jika dibiarkan pun akan tetap bengkok.

Dengan demikian, seorang lelaki tidak boleh membiarkan perempuan dalam kebengkokannya bila sudah melampaui batas, misalnya, dalam perbuatan maksiat atau meninggalkan kewajiban. Namun, kebengkokan ini masih boleh dibiarkan asalkan masih dalam batas hal yang mubah.

Ibnu Hajar juga memaparkan, hadis tersebut menyimpan rahasia dalam bersikap kepada istri. Seorang suami harus bersikap lemah-lembut kepada istrinya demi menyenangkan jiwanya.

Adapun caranya dengan bersikap toleran dan sabar terhadap sikap mereka yang diibaratkan dengan tulang rusuk bengkok. Jika diluruskan, tidak ada manfaat yang bisa dipetik, tetapi di sisi lain, seorang suami membutuhkan sosok istri di sisinya.

"Seolah-olah hadis itu menyampaikan, 'Bersenang-senang dengan perempuan itu tidak akan tercapai, kecuali dengan kesabaran terhadap sikap mereka,'" demikian penjelasan Ibnu Hajar.

Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad juga pernah bersabda, "Jangan memarahi wanita yang beriman. Jika engkau membenci perangainya, niscaya ada pula sisi yang menyenangkan darinya" (HR Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement