Selasa 23 May 2023 08:09 WIB

Ini yang Terjadi Sebelum Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus dan Skenario Allah SWT yang Indah

Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus alaihissalam dari kegelapan dalam ikan paus

Rep: A Syalaby Ichsan / Red: Nashih Nashrullah
Ikan Paus. Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus alaihissalam dari kegelapan dalam ikan paus
Foto:

Dalam tafsir Fi Dzilalil Quran, Said Quthb menjelaskan, Nabi Yunus disebut juga Dzun Nun yang berarti pemilik paus. Maknanya, paus telah menelannya kemudian memuntahkannya. Kisahnya terjadi saat dia diutus ke suatu negeri dan mendakwahkan penduduknya untuk beriman kepada Allah SWT. Namun, mereka mengabaikan dakwahnya. 

Dadanya menjadi sempit dan dia pergi meninggalkan mereka dalam keadaan marah. Dia tidak bersabar terhadap rintangan dakwah bersama mereka. Dia menyangka bahwa Allah SWT tidaklah mempersempit lingkup dakwahnya di bumi karena bumi itu sangat luas. 

Negerinya pun banyak dan kaum-kaumnya bermacam-macam. Selama orang-orang yang ada di kaumnya mendustai dakwah, Allah pasti mengutusnya. Allah akan mengarahkannya kepada kaum lainnya. 

Itulah makna dari  فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ "..Lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya).."? (QS Al Anbiya 87). 

Said Quthb menulis, kemarahan Yunus yang menggelora menuntunnya ke tepi pantai hingga menumpang kapal sampai akhirnya ditelan paus. Di dalam perut paus, Yunus bertobat dan mengakui kesalahannya. Dia memohon ampun karena merasa termasuk orang-orang yang zalim.  

Allah SWT  pun mengabulkan doanya. Tuhan menyelamatkannya dari duka dan kesempitan. Paus itu lantas memuntahkannya ke daratan. Jika saja dia tidak termasuk mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut itu sampai hari berbangkit. Yunus lantas dilemparkan ke daerah yang tandus dalam keadaan sakit. 

Ditumbuhkan untuk Sang Nabi sebatang pohon dari jenis labu. Kemudian, Allah mengutusnya kepada seratus ribu orang atau lebih. Mereka pun beriman karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu. (QS as-Shafaat: 148).

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Said Quthb menjelaskan, Allah SWT menimpakan kesempitan kepada Nabi Yunus lewat tekanan bertubi-tubi dari kaumnya. Padahal, jika saja dia menerima dan bersabar terhadap sikap kaumnya, tekanan itu akan lebih mudah dan ringan. 

Akhirnya, Yunus mengakui kezaliman yang dilakukan kepada dirinya sendiri. Pun dakwahnya dan kewajibannya saat ditelan paus. Allah SWT pun menjaganya dan menyelamatkannya dari duka dan bencana. 

 

Allah SWT mengembalikan Yunus kepada kaumnya yang berjumlah seratus ribu orang itu. Mereka beriman, beristighfar, dan meminta ampunan dari Allah SWT. Allah SWT pun mendengar permintaan mereka dan tak menurunkan azab bagi mereka yang sudah bertobat.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement