Apa pun yang terjadi diperlukan kesabaran dalam menghadapi semua jenis musibah yang menimpa kita. Kalau kita tidak mampu bersabar, kesedihan yang berlarut-larut itu akan mengganggu konsentrasi kita dalam beribadah.
Dilansir dari Kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013, Imam Al-Ghazali menjelaskan, orang-orang yang lebih memilih akhirat daripada dunia itu akan mengalami cobaan yang lebih parah dan lebih banyak. Semakin ia dekat kepada Allah, maka semua musibah dan ujian dunia akan lebih banyak dan lebih keras menerpanya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian para ulama, kemudian orang yang terbaik dan kemudian orang yang terbaik di bawahnya."
Imam Al-Ghazali menerangkan, untuk mengatasi kendala dalam beribadah yang disebabkan oleh musibah dan kesulitan hidup, cukup dengan bersabar. Bersabarlah dengan semua ikhwal kehidupan.
Pentingnya bersabar agar sampai kepada hakikat dan tujuan ibadah. Sebab, fondasi dari ibadah adalah kesabaran dan tahan terhadap berbagai kesulitan hidup. Siapa saja yang tidak dapat atau tidak mampu bersabar maka tidak akan sampai kepada hakikat dan tujuan ibadahnya, sebab orang yang beribadah kepada Allah Ta'ala pasti menghadapi berbagai kesulitan ujian dan musibah.