Senin 22 May 2023 06:16 WIB

Menlu Lavrov: Islam di Rusia Mengalami Kebangkitan

Muslim Rusia hidup berdampingan secara harmonis dengan agama lainnya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan shalat di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet.
Foto: EPA/YURI KOCHETKOV
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan shalat di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Islam sedang mengalami kebangkitan di Rusia. Dia juga mencatat bahwa Muslim Rusia berdiri bahu-membahu dengan rekan senegaranya dan terus mempertahankan keamanan negara.

Dalam wawancara yang dipublikasikan di situs web Kementerian Luar Negeri untuk film dokumenter Jalan Menuju Dunia Islam, Lavrov mengatakan, Islam di Rusia hidup melalui kebangkitan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Umat Muslim Rusia hidup berdampingan secara harmonis dengan budaya tradisional dan agama lainnya.

Baca Juga

“Pekerjaan bersama kami mengungkapkan sebagian besar penilaian yang tumpang tindih tentang masalah antar-peradaban dan antaragama yang sedang dibahas di negara kami dan internasional. Kami berdiri bersatu dalam menegakkan nilai-nilai spiritual dan moral, menolak Islamofobia, Kristenofobia, atau bentuk intoleransi beragama lainnya," ujar Lavrov, dilaporkan Middle East Monitor, Ahad (21/5/2023).

Dalam pidato video di Forum Ekonomi Internasional ke-14 "Russia-Islamic World: Kazan Forum", Lavrov menggarisbawahi prioritas diplomatik Rusia. Dia juga menyebutkan promosi antaragama, dialog dan pemahaman antarbudaya, selain melindungi nilai-nilai spiritual dan moral tradisional yang dianut oleh semua agama dunia.

"Kami siap menjalin kerja sama yang erat dengan teman-teman kami dari dunia Muslim. Begitu juga dengan semua mitra lain yang berbagi kepentingan dalam memperkuat landasan hukum dan demokrasi kehidupan internasional,” kata Lavrov.

Lavrov mengatakan, Rusia secara tradisional mengembangkan hubungan persahabatan dengan mayoritas negara Muslim. Mereka dipersatukan oleh komitmen untuk membangun kerja sama antarnegara berdasarkan prinsip kesetaraan, pertimbangan kepentingan bersama, dan pencarian keseimbangan kepentingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement