Seedi Qadir disebut-sebut sebagai sosok dibalik pembangunan masjid tersebut pada paruh akhir abad ke-17. Ia merupakan seorang administrator berpangkat tinggi di Bengal, pada masa pemerintahan Kaisar Mughal Aurangzeb Alamgir.
Tidak hanya masjid itu, Seedi Qadir juga dikenal sebagai seorang pembangun yang dermawan. Ia telah membangun beberapa bangunan keagamaan dan sekuler di Pantai Timur, setelah menetap di wilayah tersebut.
Salah satu kontribusinya adalah Istana Ramnath, yang dia bangun untuk raja lokal Sethupathi. Sebagai imbalannya, raja mengirimkan tenaga ahlinya untuk membangun Masjid Kilakarai Juma.
Pembangunan masjid dilakukan menggunakan bahasa arsitektur Dravida, sama dengan yang digunakan di Kuil Ramanathaswamy, dengan beberapa pengecualian. Satu-satunya unsur yang membedakan masjid ini dengan candi khas Dravida adalah tidak adanya gopuram yang menjulang tinggi dan figur-figur yang biasanya terdapat di dinding dan pilar candi.
Di masjid ini, pengunjung akan menemukan mihrab atau ceruk di dinding depan tempat imam berdiri untuk memimpin shalat yang dirancang khusus. Ada pula pilar dan dinding berukir yang dihiasi dengan pola bunga dan tumbuhan, ciri khas arsitektur Islam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
