Kamis 18 May 2023 13:19 WIB

Apakah Masih Ada Sisa Waktu Sempurnakan Puasa Sunah Syawal? 

Puasa sunah enam hari Syawal sangat dianjurkan

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi: Suasana buka puasa. Puasa sunah enam hari Syawal sangat dianjurkan
Foto:

Kedua, puasa Syawal merupakan penyempurna dari ibadah puasa selama sebulan Ramadan. Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, “Barangsiapa tidak mendapatkan atau tidak sanggup bersedekah, yaitu mengeluarkan zakat fitri di akhir Ramadan itu, maka pada bulan Syawal, berpuasalah.” (Ibn Rajab).

Ketiga, puasa Syawal sebagai tanda diterimanya ibadah puasa Ramadan. Allah berfirman dalam QS  Maryam ayat 76: 

وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى ۗ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا

“Dan Allah akan menambahkan lagi kepada orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk dengan petunjuk yang lain lagi. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” 

Hal ini diperkuat oleh perkataan Ulama Salaf: “Sesungguhnya di antara pahala amal kebajikan itu adalah melakukan kebajikan lagi setelah itu.” (Ibn Taimiyah).

Keempat, puasa Syawal merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah diterima. Nabi Saw bersabda: 

يا عائشةُ ! أفلا أكونُ عبدًا شكورًا “Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menunjukkan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah atas anugerah yang begitu banyak dilimpahkan kepada saya.” (HR Muslim).

Baca juga: Disebut Pengkhianat, Ini Daftar Santri Alumni Pesantren Sidogiri yang Jadi Tokoh Nasional 

 

Kelima, puasa Syawal ialah tanda ingin istiqamah dalam beribadah puasa. Allah SWT ternyata lebih menyukai amalan kecil namun dilakukan dengan rutin atau dilakukan secara kontinu. Sepeti telah dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi SAW:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim).

 

“Kita boleh mengerjakan puasa Syawal ini dengan cara tidak berurutan, yang penting enam hari di bulan Syawal. Demikian yang bisa disajikan, intinya mari kita kerjakan puasa sunah ini sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, mumpung masih ada waktunya,” jelas Achmad Zuhdi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement