Perbuatan yang luar biasa sesungguhnya ialah mukjizat dan karamah. Karena itu, mukjizat tidak akan pernah dikalahkan sihir, sebagaimana diyatakan dalam ayat-ayat yang mengisahkan pertarungan ular tukang sihir Firaun dengan tongkat Nabi Musa AS, sebagaimana disebutkan dalam ayat:
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَفَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ
"Dan kami wahyukan kepada Musa: Lemparkanlah tongkatmu! Maka, sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud." (QS Al-Araf [7]: 117-120).
Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Sihir sesungguhnya belum bisa dikatakan khariq al-'adah (luar biasa) karena bisa diprogram sebagaimana program lainnya.
Mukjizat dan karamah tidak bisa diprogram. Adakalanya mukjizat dan karamah muncul tiba-tiba di luar dugaan, tetapi sihir lebih banyak disesuai kan dengan permintaan atau tujuan yang bersifat materialistik, tidak terkait dengan urusan spiritual.
Sihir bisa dilakukan oleh siapa pun asal menguasai ilmunya, sedangkan mukjizat dan karamah tidak bisa diakses sembarang orang.
Sihir lebih banyak diorder, sedangkan muk jizat dan karamah bukan sesuatu yang diorder, apalagi untuk dipamerkan.
*Naskah tasawuf karya Prof KH Nasaruddin Umar, Imam Masjid Besar Istiqlal Jakarta