Kamis 11 May 2023 07:39 WIB

Seluruh Makhluk Hidup Bahkan Benda Mati Ikut Bertasbih? Begini Penjelasannya  

Bertasbihnya makhluk hidup dan benda mati bentuk kuasa Allah SWT

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi pohon bertasbih. Bertasbihnya makhluk hidup dan benda mati bentuk kuasa Allah SWT
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi pohon bertasbih. Bertasbihnya makhluk hidup dan benda mati bentuk kuasa Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA mengatakan, dikarenakan keagungan Allah SWT dan kemuliaan-Nya, maka seluruh makhluk pun bertasbih kepada-Nya. 

Langit, bumi, gunung, pohon, matahari, bulan, hewan, burung dan segala sesuatu, semuanya bertasbih mensucikan Allah SWT. Di dalam Alquran ditegaskan: 

Baca Juga

"تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ، إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا"

Artinya: “Tujuh lapis langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya. Namun kalian tidak memahami tasbih mereka. Sesungguh-Nya Dia Mahapenyantun lagi Pengampun.” (QS Al Isra ayat 44)

"Ayat di atas dan masih banyak ayat lainnya, menjelaskan pada kita bahwa seluruh makhluk bertasbih, entah itu makhluk hidup maupun benda mati. Dan mereka bertasbih secara nyata, bukan ilusi belaka," kata Ustadz Abdullah melalui pesan Telegram.

Ustadz Abdullah mengatakan, dalam kitabnya Tahdzîb al-Lughah, Imam al-Azhary menjelaskan bahwa seluruh makhluk Allah SWT bersujud kepada-Nya dengan nyata, sebagaimana mereka bertasbih kepada Allah SWT juga dengan nyata. Para manusia tidaklah dibebani Allah SWT untuk mengetahui tata cara para makhluk itu dalam bertasbih dan bersujud kepada-Nya. Allah Ta’ala menjelaskan: 

"أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ".

Artinya: “Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pepohonan, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia.” (QS  Al Hajj ayat 18)

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

"Bertasbihnya para makhluk tersebut di atas bukanlah suatu perkara yang aneh. Di zaman Nabi shallallahu’alaihiwasallam saja para sahabat biasa mendengar makanan bertasbih," ucap Ustadz Abdullah. Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu menuturkan: 

"لَقَدْ رَأَيْتُ الْمَاءَ يَنْبُعُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَقَدْ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ"

“Sungguh aku telah melihat air memancar dari antara jari-jari Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam. Dan sungguh kami juga mendengar makanan bertasbih saat dimakan.” (HR Bukhari).

"Insan yang beriman akan percaya dengan apa yang disebutkan dalam Alquran dan sunnah tanpa merasa ragu. Selain itu juga akan mengambil pelajaran, bahwa jika bebatuan yang tak bernyawa dan tak berakal saja bersujud, bertasbih dan merasa takut kepada Allah, bagaimana halnya dengan para manusia? Mereka telah dikaruniai akal, dianugerahi hati, dimuliakan dengan iman, andaikan tidak juga sujud, bertasbih dan merasa takut kepada Allah, alangkah kerasnya hati mereka?? Na’udzubillah min dzalik," papar Ustadz Abdullah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement