Rabu 10 May 2023 16:54 WIB

Lawatan Ibnu Battuta ke Sumatra pada Abad ke-14 M

Ibnu Battuta melakukan perjalanan mengelilingi dunia sepanjang 120 ribu kilometer.

Suasana kompleks Monumen Islam Samudera Pasai yang dibangun sejak 2012 hingga 2017 di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Aceh. Lawatan Ibnu Battuta ke Sumatra pada Abad ke-14 M
Foto:

Ibnu Battuta mengamati kehidupan keagamaan orang yang disebutnya sebagai ‘sultan Jawa’ itu. Ia menuliskan nama Islam sang sultan, Sultan al-Malik az-Zahir. Sultan yang dimaksudnya adalah Sultan Mahmud Malik az-Zahir, yang berkuasa di Samudera Pasai sekitar tahun 1346-1383. Ibnu Battuta terkesan dengan sang sultan, yang disebutnya sebagai sosok yang sangat dihormati, terbuka dan rendah hati.

Mazhab Syafii dianut oleh sang sultan dan rakyatnya. Sejumlah ahli agama menjadi tempat bertanya sultan tentang soal-soal keagamaan. Di antara mereka ada Qadi Sharif Amir Sayyid dari Suriah dan Taj al-Din dari Isfahan. Sang Sultan pergi menuju ke masjid dengan berjalan kaki untuk menunaikan shalat Jumat.

Ibnu Battuta sendiri tak hanya mengamati bagaimana shalat Jumat diselenggarakan, namun ia juga menjadi jamaah Jumat di sana. Ibnu Battuta mencatat bahwa dalam berbagai kesempatan lain, sang sultan dan rakyatnya berperang dengan kaum kafir. Kaum kafir yang kalah kemudian menyerahkan jizyah kepada sang sultan.

Ibnu Battuta menceritakan dengan rinci pengalamannya ketika pertama kali menginjakkan kaki di istana Sultan al-Malik az-Zahir. Ketika memasuki ruang pertemuan istana, ia ditemui oleh utusan sultan, yang kemudian menyalaminya. Untuk memberi tahu sultan bahwa tamunya sudah tiba di istana, sang utusan membuat sebuah catatan di kertas yang kemudian dibawa oleh pelayan kepada sang sultan.

Sambil menunggu jawaban dari sultan (yang menurut kebiasaan akan ditulis di bagian belakang kertas itu), beberapa pakaian yang terbuat dari berbagai bahan seperti sutra, katun dan linen dibawakan kepada para tamu itu. Setelah berganti pakaian sesuai dengan gaya lokal, makanan pun disajikan. Para tamu dibawa ke taman dan di sana beberapa pelayan ditunjuk untuk membantu kebutuhan mereka selama di istana.

Ibnu Battuta baru bisa bertemu dengan Sultan al-Malik az-Zahir pada hari keempat masa lawatannya di Sumatra. Amir kerajaan menyampaikan kepada Ibnu Battuta yang penasaran ingin bertemu dan memberi salam penghormatan kepada sang sultan bahwa di Pasai ada tradisi di mana tamu mesti menunggu dulu selama tiga malam sebelum bisa bertemu sang sultan.

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/05/09/lawatan-ibnu-battuta-ke-sumatera-pada-abad-ke-14-m/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement