REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sebuah kisah yang patut menjadi perhatian bagi semua orang tentang anak yang menyakiti orang tuanya di zaman Nabi Muhammad SAW. Kisah ini disebutkan oleh M Thalib dalam '50 Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shaleh'.
Di masa Nabi Muhammad, pernah terjadi di mana seorang sahabat bernama Al-Qamah mengalami penderitaan maut yang hebat. Beberapa hari dia tidak sadarkan diri, tetapi belum meninggal dunia.
Para sahabat pun datang kepada Rasulullah SAW untuk mengabarkan hal tersebut, hingga kemudian beliau SAW datang menjenguknya. Kemudian Rasulullah menyatakan bahwa Al-Qamah sedang mengalami azab karena pernah menyakiti hati ibunya dan ibunya belum mau memaafkannya.
Seorang sahabat kemudian diperintahkan untuk mengundang ibunda Al-Qamah agar datang. Rasulullah bertanya apakah ia mau memberi maaf kepada anaknya supaya segera dapat melewati sakaratul mautnya dengan baik. Ibu Al Qamah hanya diam. Lantas Nabi SAW menyuruh para sahabat mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Al-Qamah.
Ketika sang ibu mendengar Rasulullah bersabda seperti itu, ia dengan cepat mengatakan kepada Rasulullah tentang kesediaannya memaafkan putranya. Setelah sang ibu memberi maaf, tak lama kemudian Al-Qamah menghembuskan nafas terakhirnya.
Hikmahnya sudah jelas, yakni seorang anak tidak boleh menyakiti orang tuanya. Untuk menghormati orang tua, diperlukan contoh dari orang tuanya sendiri dalam berperilaku kepada ibu bapak kandungnya atau nenek kakek dari anak-anaknya.
Dengan melihat langsung praktik orang tua dalam menghormati nenek kakek mereka, maka anak-anak pun akan mudah melakukan ketentuan menghormati orang tuanya yang telah ditetapkan oleh Islam.
Sebaliknya, bila orang tuanya ternyata tidak menghormati nenek kakek mereka, maka sulit bagi anak-anak untuk mematuhi perintah yang ditetapkan oleh agama dalam menghormati orang tuanya. Karena itu, teladan orang tua dalam menghormati nenek kakek mereka jauh lebih penting dari sekadar menyampaikan petuah kepada anak.
Namun anak pun harus ingat bahwa ia wajib berbakti kepada orang tua. Nabi SAW bersabda, "Ada dua masalah yang disegerakan adzabnya di dunia ini, yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada ibu bapak." (HR Bukhari)
Nabi Muhammad SAW dalam riwayat hadits yang lain juga bersabda tentang dosa besar yang paling besar, antara lain ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada ibu bapak, dan memberi kesaksian palsu.