Senin 01 May 2023 09:00 WIB

Tutupi Kekurangan Amalan, Puasa Syawal Layaknya Sunnah Rawatib

Ada keutamaan dari puasa syawal.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Tutupi Kekurangan Amalan, Puasa Syawal Layaknya Sunnah Rawatib. Foto:   Hidangan berbuka puasa (Foto: ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Tutupi Kekurangan Amalan, Puasa Syawal Layaknya Sunnah Rawatib. Foto: Hidangan berbuka puasa (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terdapat sejumlah faedah yang bisa didapatkan seorang muslim saat menjalankan puasa Syawal. Salah satunya yakni puasa Syawal  seperti sunnah rawatib yang menutupi kekurangan amalan wajib.

Dikutip dari buku Fikih Bulan Syawal oleh Muhammad Abduh Tuasikal, Puasa Syawal seperti halnya sholat sunnah rawatib yang dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib. Yang dimaksudkan di sini bahwa puasa Syawal akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada puasa wajib di bulan Ramadhan sebagaimana shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan ibadah wajib.

Baca Juga

Amalan sunnah seperti puasa Syawal nantinya akan menyempurnakan puasa Ramadhan yang seringkali ada kekurangan di sana-sini. Inilah yang dialami setiap orang dalam puasa Ramadhan, pasti ada kekurangan yang mesti disempurnakan dengan amalan sunnah. (Lathaif Al-Ma’ari)

Di samping itu, Puasa Syawal juga akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh, dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh asalnya karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan. Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan). (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement