REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikisahkan, suatu hari Umar bin Khattab berkhutbah di hadapan umat Islam. Saat itu, Umar bin Khattab telah menjabat sebagai khalifah atau pemimpin umat Islam.
Namun, pada jubah yang dipakai Umar bin Khattab, terlihat ada 12 tambalan. Padahal, Umar bin Khattab adalah pemimpin tertinggi yang berkuasa sebagai khalifah.
Khafshah berkata, "Wahai Amirul Mukminin, mengapa kamu tidak memakai pakaian yang lebih baik dari ini. Mengapa kamu tidak makan makanan yang lebih baik dari makananmu sekarang ini. Sesungguhnya Allah melapangkan rezeki dan memperbanyak kebaikan."
Umar bin Khattab menjawab, "Tidakkah kamu mengingat hari-hari kehidupan Rasulullah SAW dan Abu Bakar yang bersahaja dan penuh cobaan. Demi Allah aku akan mengikuti jalan hidup yang prihatin. Siapa tahu aku dapat menemukan kehidupan keduanya dalam ketenangan."
Anas bin Malik berkata, "Aku melihat pakaian Umar bin Khattab di bagian pundaknya terdapat empat jahitan yang satu sama lainnya tidaklah sama."
Kisah Umar bin Khattab ini dilansir dari buku Kisah Hidup Umar bin Khattab yang ditulis Musthafa Murad, Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo. Pada lain waktu dan tempat, Ali bin Abu Thalib mengisahkan kisah Umar bin Khattab.
Dari kisahnya tersebut, nampak Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin atau penguasa yang takut kepada Allah SWT. Dia takut tidak bisa bertanggung jawabnya sebagai khalifah di hadapan Allah SWT kelak.
Ali bin Abu Thalib bercerita, "Suatu ketika aku melihat Umar bin Khattab tengah berada di atas pelana. Aku bertanya wahai Amirul Mukminin mau pergi ke mana?"
Umar bin Khattab menjawab, "Seekor unta lepas dari gerombolan unta sedekah. Aku akan mencarinya."
Ali bin Abu Thalib berkata lagi, "Wahai Amirul Mukminin, kau telah merendahkan khalifah setelahmu."
Umar bin Khattab menjawab, "Wahai Abu Al Hasan, jangan mencelaku. Demi Dzat yang mengutus Muhammad sebagai Nabi, jika saja seekor sapi tersasar di tepi sungai Eufrat, Umar akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat kelak."