Jumat 21 Apr 2023 01:30 WIB

3 Amalan Tersembunyi yang Membuat Umat Muslim Ikhlas Sholatkan Jenazah Ahli Maksiat

Seorang ahli maksiat sempat ditolak disholatkan karena maksiatnya semasa hidup

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi latihan sholat jenazah. Seorang ahli maksiat sempat ditolak disholatkan karena maksiatnya semasa hidup
Foto: Republika/Abdan Syakura
Ilustrasi latihan sholat jenazah. Seorang ahli maksiat sempat ditolak disholatkan karena maksiatnya semasa hidup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketulusan menjadi jalan bagi seorang hamba Allah SWT untuk memperoleh rahmat dan ampunan- Nya. Walaupun amalan-amalan itu mungkin jarang atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh orang banyak, 

Boleh jadi, orang yang terkenal karena perangai buruknya ternyata memperoleh rahmat dan ampunan Allah SWT di sisa hidupnya. Karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk cenderung berbaik sangka, apalagi terhadap saudara seiman.

Baca Juga

Kisah berikut ini yang disarikan dari kitab karya Imam al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, menggambarkan, berkah amalan seorang mukmin sehingga mengantarkannya kepada akhir yang mulia.

Pada zaman dahulu, di Kota Basrah, Irak, terdapat seorang pria yang gemar berbuat maksiat. Kesehariannya sering kali membuat resah masyarakat setempat. Di antara kebiasaannya ialah mabuk-mabukan, mengganggu tetangga, mengancam pengguna jalan, dan melakukan aksi kekerasan.

Suatu pagi, penduduk Basrah mendapatkan kabar bahwa lelaki itu meninggal dunia dini hari tadi. Alihalih berduka, mereka justru mengucapkan syukur. Mayoritas masyarakat merasa lega karena orang yang selama ini meresahkan seisi kota kini telah menemui ajalnya.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan anak. Seisi rumah duka tidak bisa berbuat banyak melihat antusiasme warga kota atas kematian sang kepala keluarga. Tidak ada seorang pun penduduk Basrah yang sudi menshalati dan mengantarkan jenazah almarhum ke tempat pemakaman.

Hingga waktu siang tiba, istri almarhum mulai dilanda cemas. Ia sudah memandikan jenazah suaminya. Itu pun setelah berusaha keras karena dirinya tidak dibantu seorang pun. Sebab, anaknya masih kecil dan sejak pagi terus-menerus menangis. Sementara, para tetangga di sekitar rumahnya sama sekali tak peduli dengan keadaannya.

Menjelang sore tiba, sang istri pun sampai terpaksa menyewa dua orang pekerja untuk memikul jenazah suaminya. Keduanya lantas memanggul jenazah tersebut sampai mushala terdekat.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Setelah beberapa jam, tetap saja tidak ada orang yang datang untuk menshalati sang mayit. Air mata perempuan itu tumpah di hadapan jasad suaminya. Setelah melaksanakan shalat jenazah seorang diri, ibu seorang anak itu pun membawa jenazah suaminya ke lahan luas untuk dikuburkan.

Dalam keadaan bingung, istri almarhum kemudian didatangi seorang tua yang ahli ibadah. Rumah sang alim terletak di atas bukit, yang cukup jauh dari lahan permakaman. Kepada perempuan tersebut, lelaki sepuh itu mengatakan dirinya hendak ikut menshalati jenazah almarhum. Perkataan itu membuatnya senang sekaligus terkejut.

Sang istri tentu saja gembira karena akhirnya ada seseorang yang mau menshalati jenazah suaminya. Pada saat yang sama, dirinya heran, mengapa seorang ulama yang saleh sampai rela jauh-jauh turun bukit untuk mengantarkan jenazah suaminya, yang terkenal gemar bermaksiat hingga akhir usia

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement