Jumat 31 Mar 2023 18:00 WIB

Penyesalan Orang di Hari Kiamat. Seperti Apa?

Kiamat merupakan hari akhir dalam kehidupan di dunia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Kiamat
Foto: Republika/Mufti Nurhadi
Ilustrasi Kiamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang menyia-nyiakan anugerah dan nikmat Allah SWT ketika di dunia akan mengalami kesulitan ketika di yaumul hisab pada hari kiamat kelak.

Allah SWT akan menanyakan pada setiap hamba tentang berbagai macam anugerah dan kenikmatan yang telah diberikan pada hamba tersebut ketika di dunia dan bagaimana hamba tersebut memanfaatkannya.  Apa yang telah dilakukan seorang hamba pada kekayaan, kedudukan, pangkat yang telah dianugerahkan Allah. Apa yang telah dilakukan seorang hamba pada ilmu, kekuatan dan kesehatan fisiknya yang telah dianugerahkan Allah. Segala sesuatunya akan dipertanggung jawabkan. 

Baca Juga

Namun orang-orang yang menyia-nyiakan apa yang telah dianugerahkan Allah SWT padanya bahkan justru menggunakan untuk maksiat, niscaya mereka akan mengalami kesulitan pada hari kiamat. Mereka akan menyesal mengapa harta kekayaan yang dikumpulkannya ketika di dunia tak dipergunakan di jalan Allah, mengapa kedudukan dan pangkat yang disandangnya tak digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan, dan lainnya.

Hingga hamba itu pun sangat menyesal dan meminta kepada Allah agar dikembalikan lagi ke dunia untuk memperbaiki semuanya. Tetapi itu sia-sia. Dia tidak membawa kebaikan ketika menghadap Allah SWT yang membuatnya menjadi penghuni neraka. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan melalui jalur Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu:  

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْحَسَنِ وَقَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُجَاءُ بِابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ بَذَجٌ فَيُوقَفُ بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ أَعْطَيْتُكَ وَخَوَّلْتُكَ وَأَنْعَمْتُ عَلَيْكَ فَمَاذَا صَنَعْتَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ جَمَعْتُهُ وَثَمَّرْتُهُ فَتَرَكْتُهُ أَكْثَرَ مَا كَانَ فَارْجِعْنِي آتِكَ بِهِ فَيَقُولُ لَهُ أَرِنِي مَا قَدَّمْتَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ جَمَعْتُهُ وَثَمَّرْتُهُ فَتَرَكْتُهُ أَكْثَرَ مَا كَانَ فَارْجِعْنِي آتِكَ بِهِ كُلِّهِ فَإِذَا عَبْدٌ لَمْ يُقَدِّمْ خَيْرًا فَيُمْضَى بِهِ إِلَى النَّارِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَقَدَ رَوَى هَذَا الْحَدِيثَ غَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ الْحَسَنِ قَوْلَهُ وَلَمْ يُسْنِدُوهُ وَإِسْمَعِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ

Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Muslim dari Al Hasan dan Qotadah dari Anas dari Nabi ﷺ beliau bersabda:"Pada hari kiamat anak Adam akan didatangkan seperti anak domba kemudian terhenti di hadapan Allah, lalu Allah bertanya kepadanya: Aku telah memberimu, menganugerahkan kepadamu dan memberimu nikmat, lalu apa yang telah kamu lakukan? Dia menjawab: Wahai Rabb-ku, aku telah mengumpulkannya dan mengembangkannya lalu aku tinggalkan menjadi semakin banyak, maka kembalikanlah aku supaya aku bisa membawanya semuanya kepadamu.

Ternyata hamba ini tidak membawa kebaikan kemudian Allah menyeretnya ke neraka. Abu Isa berkata, Banyak perawi yang meriwayatkan hadits ini dari perkataan Al Hasan dan mereka tidak memusnadkannya (tidak menyambungkannya sampai Nabi), adapun Isma'il bin Muslim dia dilemahkan dalam masalah hadits dari sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al Khudri. (HR. Tirmidzi)

Bahkan dalam redaksi hadits yang berbeda melalui jalur Abu Sa'id, orang-orang yang menyia-nyiakan anugerah Allah itu akan dilupakan Allah pada hari kiamat. Maksudnya Allah membiarkan mereka dalam siksaan yang begitu pedih. 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ سُعَيْرٍ أَبُو مُحَمَّدٍ التَّمِيمِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِالْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ أَلَمْ أَجْعَلْ لَكَ سَمْعًا وَبَصَرًا وَمَالًا وَوَلَدًا وَسَخَّرْتُ لَكَ الْأَنْعَامَ وَالْحَرْثَ وَتَرَكْتُكَ تَرْأَسُ وَتَرْبَعُ فَكُنْتَ تَظُنُّ أَنَّكَ مُلَاقِي يَوْمَكَ هَذَا قَالَ فَيَقُولُ لَا فَيَقُولُ لَهُ الْيَوْمَ أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيتَنِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ وَمَعْنَى قَوْلِهِ الْيَوْمَ أَنْسَاكَ يَقُولُ الْيَوْمَ أَتْرُكُكَ فِي الْعَذَابِ هَكَذَا فَسَّرُوهُ قَالَ أَبُو عِيسَى وَقَدْ فَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ هَذِهِ الْآيَةَ { فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ } قَالُوا إِنَّمَا مَعْنَاهُ الْيَوْمَ نَتْرُكُهُمْ فِي الْعَذَابِ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Az Zuhri Al Bashri telah menceritakan kepada kami Malik bin Syu'air Abu Muhammad At Tamimi Al Kufi telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id keduanya bercerita bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: 

"Pada hari kiamat seorang hamba akan didatangkan kemudian Allah bertanya kepadanya: Bukankah Aku telah membuatkan pendengaran, penglihatan, harta dan anak untukmu, dan Aku telah menundukkan hewan ternak dan tanaman untukmu, Aku telah tinggalkan kamu menjadi pemimpin dan mendapatkan seperempat (harta rampasan), apakah kamu mengira akan menemui-Ku saat ini?" hamba itu menjawab: Tidak. kemudian Allah berfirman kepadanya: Pada hari ini Aku melupakanmu sebagaimana kamu telah melupakan-Ku." 

Abu Isa berkata, Hadits ini shahih gharib, adapun makna firman Allah "Pada hari ini Aku melupakanmu, " dia berkata maksudnya pada hari ini Aku biarkan kamu berada dalam siksaan. Demikianlah para ulama menafsirkan firman tersebut. Abu Isa berkata, Sebagian ahli Ilmu menafsirkan ayat ini "Fal yauma nansaahun (maka pada hari ini (akhirat) kami melupakan mereka) ". (Al A'raaf: 51) mereka berkata, Maknanya adalah pada hari ini Kami biarkan mereka berada dalam siksaan. (HR. Tirmidzi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement