Kamis 30 Mar 2023 19:32 WIB

Konsumsi Menu Menyengat Seperti Jengkol dan Pete Sebelum Sholat, Ini Peringatan Rasulullah

Saat hendak sholat sebaiknya terbebas dari bau menyengat termasuk dari makanan

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sholat. Saat hendak sholat sebaiknya terbebas dari bau menyengat termasuk dari makanan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi sholat. Saat hendak sholat sebaiknya terbebas dari bau menyengat termasuk dari makanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Makan dengan lauk jengkol dan pete mungkin menjadi favorit sebagian orang. Apalagi kalau jengkolnya dibikin ada sambalnya alias jengkol balado. Siapa yang mampu menahan godaan makanan ini? 

Namun masalahnya makan jengkol dan pete menimbulkan bau mulut yang menyengat. Terlebih jika setelahnya buang angin, baunya mungkin bisa mematikan semut. Lantas, bagaimana bila setelah memakan makanan semacam itu kemudian seorang Muslim hendak sholat di masjid? 

Baca Juga

Ada sejumlah riwayat hadits yang menjelaskan tentang mengonsumsi makanan yang menimbulkan bau. Khususnya dalam kitab Shahih Muslim, terdapat bab tentang makan makanan yang berbau. Berikut ini hadits-haditsnya:  

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda ketika terjadi perang Khaibar: 

من أكل من هذه الشجرة يعني الثوم فلا يأتين المساجد "Siapa yang memakan hasil dari pohon ini, yakni bawang putih, janganlah datang ke masjid." (HR Muslim)

Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: 

من أكل من هذه الشجرة فلا يقربنا حتى يذهب ريحها أو ريحه "Siapa yang makan bawang putih, jangan mendekat ke masjid sebelum hilang bau mulutnya." (HR Muslim)

Diriwayatkan pula dari Jabir RA, dia berkata, "Nabi Muhammad SAW melarang kami memakan bawang dan kucai (sayur-sayur yang menyebabkan bau pada mulut maupun badan). Tetapi karena terpaksa, kami makan juga. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: 

من أكل من هذه، البقلة، الثوم  فلا يقربن مسجدنا  فإن الملائكة تتأذى مما يتأذى منه بنو آدم "Siapa yang memakan sayur-sayuran (yang menyebabkan badan atau mulut jadi bau) ini, maka jangan mendekati masjid kami, karena malaikat merasa tersiksa juga dengan apa yang menyiksa manusia." (HR Muslim) 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Riwayat lain, dari Abdul Aziz RA yakni Ibnu Shuhaib, dia berkata bahwa Anas bin Malik RA pernah ditanya tentang orang yang memakan bawang. Anas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang memakan hasil dari pohon ini (bawang putih), jangan mendekati kami dan jangan pula sholat bersama-sama dengan kami." 

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang makan hasil dari pohon ini (bawang putih), jangan mendekati masjid kami dan menyiksa kami dengan (mulut yang) bau bawang." (HR Muslim)

Hadits ini bila dipahami, maka peringatan agar dalam kondisi sholat setiap Muslim dalam kondisi wangi bau badan dan mulutnya. Ini agar tentu mendatangkan kekhusyuan dan kenyamanan beribadah. Wallahu a'lam

 

Sumber: kitab Shahih Muslim  

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement