Rabu 29 Mar 2023 20:58 WIB

4 Sindiran Alquran Hadits untuk Mereka yang Flexing dengan Kalimat Islami

Flexing merupakan aktivitas yang juga sangat dicela dalam Islam

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Flexing (ilustrasi). Perilaku flexing atau pamer kekayaan di media sosial (medsos) cenderung memiliki masalah insecurity atau ketidakamanan dan self-esteem atau harga diri yang rendah.
Foto: www.freepik.com
Flexing (ilustrasi). Perilaku flexing atau pamer kekayaan di media sosial (medsos) cenderung memiliki masalah insecurity atau ketidakamanan dan self-esteem atau harga diri yang rendah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Fenomena flexing (pamer) di media sosial kerap terjadi, mirisnya hal itu justru dipopulerkan para pesohor sambil mengucapkan kalimat tayyibah. Alquran ternyata menjabarkan perilaku orang yang gemar flexing ini dalam empat ayat.

Ustadzah Atifah dari Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menjelaskan bahwa fenomena orang yang gemar pamer padahal Allah SWT memberikan kelebihan rezeki bukan untuk tujuan tersebut. 

Baca Juga

Yang baik dalam Islam, setiap harta yang dimiliki seorang Muslim seyogianya dijadikan sebagai sarana untuk berbuat kebaikan dan dimanfaatkan untuk berbagi kepada mereka yang hidupnya kurang beruntung.

"Orang yang sering flexing tanpa mempertimbangkan bahwa yang menonton (menyimak) postingan itu bukan semua orang mampu. (Itu) malah justru menyinggung kehidupan orang yang tidak mampu, bahkan miskin. Karena masih banyak orang yang mencari sesuap nasi saja, mereka harus banting tulang memeras keringat," kata Ustadzah Atifah saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (29/3/2023).

Untuk itu, dia menjelaskan, terhadap perilaku flexing pada hakikatnya Alquran dan hadits menyinggung perkara tersebut ke dalam empat golongan:

Pertama, Alquran Surat Fathir ayat 5. Allah SWT berfirman: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Yang artinya, "Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah."

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Kedua, surat At Takasur ayat 1-5. Allah SWT berfirman: 

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ  حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ 

Yang artinya, "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu). Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti.” 

Ketiga, Surat Al Ankabut ayat 64. Allah SWT berfirman: 

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ  كَانُوا يَعْلَمُونَ Yang artinya, "Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." 

Keempat, bersumber dari hadits. Rasulullah SAW bersabda: 

 إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ  "Sesungguhnya setiap umatku itu mempunyai cobaan, dan cobaan umatku adalah harta benda." Dalam hadits lain, Rasululullah SAW juga bersabda:

  لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر "Tidak akan masuk surga manusia yang di dalam hatinya ada sedikit sifat sombong (takabur)."    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement