Rabu 29 Mar 2023 14:57 WIB

Harta-Uang Haram Disedekahkan, Apakah Jadi Halal? Bagaimana Kalau Itu Warisan?

Harta atau uang haram mengakibatkan keresahan hati dan kehampaan batin.

Ilustrasi uang dan harta haram hasil korupsi.
Foto:

Dan jika kamu memohon kepada Allah Azza wa Jalla, wahai manusia, mohonlah langsung ke hadirat-Nya dengan keyakinan yang penuh bahwa doamu akan dikabulkan. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa hamba-Nya yang keluar dari hati yang lalai. (HR Ahmad).

Tersebutlah seorang lelaki yang telah melakukan perjalanan jauh. Rambutnya kusut masai penuh debu. Ia berjalan tertatih-tatih dengan membawa sebuntal pakaian dan bekal di pundaknya.

Setelah sekian lama berjalan, ia berhenti. Matanya memandang ke langit. Ia teringat Tuhannya. Seketika itu pula tangannya menengadah. "Ya Rabb aku minta pertolonganmu. Ya Rabb aku minta rahmat dan kasihmu. Ya Rabb aku minta keselamatan dari-Mu,'' pintanya berulang-ulang. Ia tampak khusyu berdoa.

Diterimakah doanya? Seorang lelaki mulia berujar, "Sesungguhnya Allah menolak doa lelaki malang itu. Bagaimana doanya akan terkabul, sedang makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya dikenyangkan dengan makanan haram!"

Lelaki yang berkomentar tersebut adalah Rasulullah SAW. Sedangkan kisah ini berasal dari Abu Hurairah yang diriwayatakan Imam Muslim dalam Shahih-nya. Ya, makanan haram multi efek sifatnya. Ada banyak kerugian yang akan diderita seseorang yang menyengajakan diri mengonsumsinya.

Gegara makan yang haram, ibadah menjadi ditolak Allah. Tak bernilai apa-apa di mata Allah. Bahkan yang lebih ekstrem, orang yang memakan hal haram sama sekali tak bernilai di mata Allah, dibiarkan oleh Allah. Menjadi makhluk yang lepas dari kontrol Tuhan, menjadi liar, hingga akhirnya tak tentu arah dan terjebak dalam kesesatan.

Orang yang memakan harta haram hatinya resah dan gelisah meski bergelimang harta. Tak ada kebahagiaan dalam dirinya. Tak pernah bersyukur. Selalu merasa kurang. Ingin memiliki segala hal. Namun ketika segala hal itu sudah dimiliki, dia tetap merasa kurang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement