Rabu 29 Mar 2023 12:03 WIB

Unta Kesayangan Allah dan Bangsa Pengukir Gunung Batu di Kota Terlaknat

Unta Nabi Shaleh adalah mukjizat yang menginspirasi Kaum Tsamud mengimani Allah.

Madain Shalih, kota kaum tsamud yang dahulu menjadi tempat dakwah Nabi Shaleh.
Foto:

Di saat banyak orang menyayangi Nabi Shaleh, ada sekelompok orang yang berseberangan dengannya. Mereka adalah orang-orang yang di hatinya penuh dengan kebencian, iri, dengki, dan segala penyakit hati. Mereka tak suka pengaruh dan kehormatannya disaingi oleh sang Nabi. Mereka ingin selalu dipuji, bahkan dipuja, dan tak siap untuk ditinggalkan orang.

Mereka kemudian membangun propaganda, bahwa Shaleh telah merusak status quo atau stabilitas kehidupan bermasyarakat di sana. Tradisi tauhid yang diajarkan Shaleh dianggap merusak apa yang mereka anggap sebagai nilai leluhur menyembah berhala.

Mereka kemudian merencanakan siyasat penuh kebencian. Fitnah dan kampanye anti-Shaleh disebarluaskan ke berbagai kelompok massa. Mereka mendatangi berbagai kabilah. Lalu membangun narasi kebencian. Shaleh disuarakan sebagai ancaman keberlangsungan mereka, sehingga harus disingkirkan.

Hari terus berganti. Narasi kebencian terus disebarluaskan tak berhenti. Hingga akhirnya mereka memusuhi Nabi Shaleh. Kemudian mereka merencanakan hal besar, menghabisi dakwah Nabi Shaleh. Bagaimana caranya? Dimulai dengan membunuh unta kesayangan Allah, hewan yang memberikan sejuta manfaat kepada Kaum Tsamud. 

Mereka menunggu mentari terbenam. Kemudian secara diam-diam mencuri unta. Lalu dihabisilah unta yang merupakan kuasa Allah tersebut. 

Sebagaimana dikatakan Nabi Shaleh sebelumnya, jangan pernah membunuh unta tersebut, karena azab Allah akan datang. Tapi mereka tak mengindahkan aturan itu. Maka datanglah azab Allah. Kaum Tsamud dihabisi oleh Allah dengan bencana alam suara petir yang menggelegar luar biasa sehingga memunculkan ketakutan. Kemudian diguncang dengan gempa dahsyat hingga mereka binasa. 

Begitulah kisah Kaum Tsamud yang mengabaikan ajaran Nabi Shaleh. Kaum yang dipenuhi dengan hasad dan kebencian. 

photo
Madain Saleh - (Alarabiya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement