Ahad 26 Mar 2023 05:13 WIB

Meski Keturunan Nabi SAW, Ibnu Abbas Paling Gigih Menuntut Ilmu

Sejumlah riwayat menunjukkan berbagai gagasan Ibnu Abbas dalam tafsir Alquran.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sahabat Nabi. Meski Keturunan Nabi SAW, Ibnu Abbas Paling Gigih Menuntut Ilmu
Foto: Pixabay
Ilustrasi Sahabat Nabi. Meski Keturunan Nabi SAW, Ibnu Abbas Paling Gigih Menuntut Ilmu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah Ibnu Abbas merupakan salah satu ulama yang dikenal sebagai ahli tafsir pada masa Khulafaurrasyidin. Di balik ilmunya yang berlimpah, ada teladan yang patut ditiru mengenai cara belajar Ibnu Abbas.

Ibnu Abbas merupakan sosok pelopor ilmu tafsir Alquran meskipun ia sendiri tak sempat menulis sebuah kitab utuh yang membahas khusus tafsir Alquran. Sejumlah riwayat menunjukkan berbagai gagasan Ibnu Abbas dalam persoalan tafsir Alquran.

Baca Juga

"Sebaik-baiknya orang yang menafsirkan Alquran, itulah Ibnu Abbas. Mengapa? Karena tekad belajarnya itu luar biasa, belajarnya nggak karu-karuan (gigihnya)," kata KH Ahsin Sakho dalam kajian live streaming di Ahsin Sakho Center, Sabtu (25/3/2023).

Kiai Ahsin bercerita pada pada waktu masa Ibnu Abbas mencari ilmu, di siang hari Ibmu Abbas duduk di depan pintu rumah gurunya. Sementara angin membawa debu dan mengenai wajah serta mukanya.

Sang guru kemudian keluar dan bertanya, "Siapa ini?", Ibnu Abbas menjawab, "Aku Abdullah,". Maka gurunya pun berkata, "Meskinya akulah yang datang ke tempatmu (karena Ibnu Abbas masih keturunan Nabi,".

"Jadi Ibnu Abbas itu diam saja, tidak sampai mengetuk pintu, hanya karena ingin mendengarkan halaqoh gurunya (menimba ilmu)," kata Kiai Ahsin.

Dalam berbagai riwayat, upaya belajar Ibnu Abbas juga tak tanggung-tanggung. Beliau pernah sengaja mendatangi Rasulullah untuk melihat dan merekam bagaimana Rasulullah sholat, berwudhu, hingga tidur. Kecerdasan yang dimilikinya mampu merekam semua yang ia saksikan itu.

Ibnu Abbas merupakan ulama yang senantiasa ingin menjadi orang yang selalu dibutuhkan masyarakat. Sehingga ketika Ibnu Abbas menjadi maha guru, kata Kiai Ahsin, ia membuat halaqah-halaqah. Ibnu Abbas berkata, "Man aroda an ta'allama anil fiqqih falyadkhul. Man aroda an ta'allama anittafsir, falyadkhul,". Yang artinya, "Jika ada orang yang ingin belajar fikih, tafsir, silakan masuk,".

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement