Selasa 21 Mar 2023 16:13 WIB

Saham Bank Bangkit, IHSG Ditutup Naik 1,20 Persen

Penguatan IHSG ditopang saham sektor perbankan yang meningkat drastis.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022) (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat sebesar 1,20 persen atau bertambah 79 poin ke level 6.691,61. IHSG berhasil berbalik ke zona hijau setelah terkoreksi nyaris satu persen kemarin.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022) (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat sebesar 1,20 persen atau bertambah 79 poin ke level 6.691,61. IHSG berhasil berbalik ke zona hijau setelah terkoreksi nyaris satu persen kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat sebesar 1,20 persen atau bertambah 79 poin ke level 6.691,61. IHSG berhasil berbalik ke zona hijau setelah terkoreksi nyaris satu persen kemarin. 

Penguatan IHSG ditopang saham sektor perbankan yang meningkat drastis usai bank-bank di AS dan Eropa mendapat pertolongan dari pemerintah dan bank sentral. BMRI menguat hingga 5,00 persen, BBNI naik 2,50 persen, BBCA naik 1,19 persen dan BBRI naik 0,41 persen.

Baca Juga

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, IHSG rebound mengikuti optimisme indeks Wall Street dan indeks di kawasan regional. Intervensi pemerintah dan bank sentral dalam membantu bank-bank yang tengah menghadapi krisis modal hingga likuiditas meredakan kekhawatiran pasar. 

"Beberapa bank seperti Signature Bank yang akan diakuisisi oleh Bancorp serta UBS Group AG yang sepakat untuk mengakuisisi Credit Suisse meredakan kekhawatiran para pelaku pasar dan investor terhadap crash pada pasar keuangan global yang dapat menimbulkan krisis," kata Pilarmas Investindo, Selasa (21/3/2023). 

Pada saat yang sama, Bank Sentral Australia mempertahankan cash rate di level stabil dan turut memberikan optimisme bagi pasar Asia. Harga emas kembali mengalami koreksi di saat aset berisiko kembali bullish didukung sentimen yang berasal dari adanya solusi atas crash di pasar keuangan.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat hingga 1,58 persen. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya ARTO, EXCL, BMRI, INKP, dan SCMA. Sedangkan saham-saham yang mendominasi penurunan di antaranya HRUM, PTBA, TBIG, JPFA, dan INDF.    

Sektor infrastruktur memimpin penguatan dan diikuti keuangan, transportasi dan logistik, teknologi, properti & real estate, barang baku, konsumen nonprimer, energi, konsumen primer, industri dan kesehatan. Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp 8 triliun.   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement