REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang zionis pernah dengan leluasa datang dan menggelar berbagai kegiatan atau pertemuan di bumi nusantara. Bahkan mereka kemudian mendirikan sebuah perserikatan yang diberi nama Netherlandsch-Indie Zionistenbond (NIZ) atau Perhimpunan Zionis Hindia Belanda.
Sejak awal abad ke-20 Gubernur Jenderal Hindia Belanda telah menyambut kedatangan zionisme dengan tangan terbuka dan menyatakan dukungannya atas zionisme. Ratusan orang-orang Yahudi dan non-Yahudi menggelar pertemuan-pertemuan kecil dan besar di sejumlah kota di bawah naungan Kunstkring, sebuah organisasi Eropa berpengaruh di Hindia Belanda. Tokohnya adalah S.I. Van Creveld.
Mereka kemudian mendirikan NIZ di Batavia dan cabangnya di Surabaya. Tidak diketahui tanggal pasti pembentukan NIZ di Batavia, namun Jewish Daily Bulletin tanggal 5 Juli 1927 menyatakan telah didirikan Netherlandsch-Indie Zionistenbond di Batavia. Diperkirakan NIZ didirikan di Batavia pada 16 Juli 1927.
"Anggota resminya adalah orang Yahudi, namun tidak semua orang Yahudi di Hindia Belanda sepakat dengan zionisme yang mendorong berdirinya negara Yahudi. Kelompok Yudaisme ortodoks dan ultra-ortodoks di pulau Jawa menilai zionisme jenis ini bertentangan dengan prinsip mesianik dalam agama Yahudi (Yudaisme), karena itu tidak mengherankan mengapa mereka lebih memunggungi zionisme ketimbang terlibat aktif dalam kepengurusan - golongan ini di pulau Jawa kebanyakan terdiri dari orang-orang Yahudi Bagdad dan Yahudi Persia," tulis Romi Zarman dalam bukunya Di Bawah Kuasa Antisemitisme: Orang Yahudi di Hindia Belanda 1861-1942 terbitan Thatatan Indonesia, Pekanbaru halaman 81-85.
Sekretariat NIZ tersebar di sejumlah kota Hindia Belanda, seperti Batavia, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, dan Pasuruan. Ir Levin mengorganisasi NIZ Batavia dan dibantu ahli hukum bernama Polak.
NIZ Bandung dikoordinatori B. Wurbik dan diperkuat dengan kedatangan Creveld pada Oktober 1928. Zionistenbond adalah wadah berkumpulnya orang-orang Yahudi Hindia Belanda yang tidak hanya tertarik pada zionisme, namun juga pada kebangkitan Yahudi yang lebih luas.
Romi Zamran mencatatkan suatu reuni zionis diselenggarakan di Batavia pada 1931. Anggota-anggota NIZ dari berbagai daerah hadir dalam pertemuan ini, juga orang-orang Yahudi yang dulunya pernah tergabung dalam Ikatan Zionis Hindia-Belanda dan namun mereka telah hidup menetap di Belanda. Mereka datang ke Batavia dari Amsterdam, Leiden, Utrecht, dan Delft.
Reuni itu bagi anggota Zionistenbond Hindia-Belanda tidak hanya merupakan dialog satu arah mengenai perkembangan-perkembangan terbaru dari gerakan zionisme, namun juga mendiskusikan gerak zionisme baik yang sedang berlangsung di Hindia Belanda maupun hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Anggota NIZ Hindia-Belanda yang tersebar di sejumlah daerah mengadakan pertemuan minimal sekali dalam setahun lewat rapat umum. Seperti pada 1934, rapat umum Zionistenbond berlangsung di Batavia dan dihadiri anggota-anggota resmi dari Bandung, Pasuruan, Surabaya, dan Semarang.