Selasa 14 Mar 2023 15:54 WIB

BKKBN Turunkan 37 Mobil Penerangan Intervensi Stunting di Karanganyar

Mupen dikirim ke wilayah-wilayah komunal untuk mengedukasi masyarakat

 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan sebanyak 37 Mobil Unit Penerangan (Mupen) untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan sebanyak 37 Mobil Unit Penerangan (Mupen) untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan sebanyak 37 Mobil Unit Penerangan (Mupen) untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Aksi para pengelola komunikasi, informasi, E (KIE) ini memberikan bantuan kepada lima anak dari keluarga berisiko stunting di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Widwiono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Sebanyak 37 Mupen itu diturunkan sebagai aksi Kampanye Percepatan Penurunan Stunting melalui Roadshow Mupen Gaspol (Cegah Stunting Peduli Orang Sekeliling) pada Senin (13/3/2023). Hal tersebut merupakan bagian dari upaya menjalankan salah satu pilar dalam percepatan penurunan stunting, yaitu pilar kedua, pilar kampanye dan komunikasi.

Mupen itu dikirim ke wilayah-wilayah komunal untuk mengedukasi masyarakat melalui pemutaran film terkait program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting menyesuaikan perkembangan teknologi dan kearifan lokal daerah.

 

"Seiring perkembangan teknologi perlu adanya koordinasi antar-pengelola KIE di tingkat provinsi dengan kabupaten/kota. Para pengelola Mupen KB juga harus mampu menyajikan inovasi-inovasi pola KIE yang lebih adaptif dan efektif sesuai dengan perkembangan teknologi," ujarnya.

Selain pendampingan keluarga berisiko stunting, kegiatan berlanjut dengan dilaksanakannya Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) untuk 23 akseptor implan dan 10 akseptor IUD di Puskesmas Ngargoyoso. Dalam memberikan layanan KB MJKP, BKKBN dibantu oleh DP3AP2KB dan PKB di Kabupaten Karanganyar.

Widwiono dalam kesempatan itu menyatakan bahwa stunting, KB MKJP dan KB Pasca Persalinan (KB-PP) saling berkaitan. Sebab, baik KB-PP dan MKJP bisa membantu keluarga untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting.

"Jika penduduk Kabupaten Karanganyar ada 900 ribuan. Ibu hamilnya kurang lebih 13 ribu orang. Kalau 13 ribu ini dikonseling dan menggunakan implan, insya Allah stunting bisa diturunkan hingga 40 persen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement