Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang banyak mengingat kematian justru akan beruntung. Dia akan beruntung di dunia dan juga beruntung di akhirat. Dia beruntung di dunia karena bisa menjalani hidup dengan tidak terbuai oleh dunia. 

Dia mampu mengendalikan nafsunya karena sadar bahwa kehidupan dunia tak abadi dan setiap makhluk pasti mengalami kematian. 

Dia banyak mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dan kehidupan di akhirat dengan banyak beribadah. Sehingga kelak di akhirat dia pun mendapat kebahagiaan yang abadi. Sebagaimana dalam hadits lainnya:

عن شداد بن أوس قال : قال رسول الله ﷺ الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت، والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله

Dari Syadad bin Aus, beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang paling beruntung itu adalah orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya dan mengerjakan amal untuk bekal sesudah kematian. Dan orang yang paling rugi adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan selalu berangan-angan pada Allah.“ (HR Tirmidiz)  

3. Menghapus dosa

وروي عن أنس قال : قال رسول الله ﷺ أكثروا ذكر الموت فإنه يمحص الذنوب ويزهد في الدنيا

Diriwayatkan dari Anas, beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah kalian mengingat kematian karena sesungguhnya banyak mengingat kematian itu membersihkan dosa-dosa dan menjadikan diri zuhud pada dunia.”  

Hadits di atas sangat jelas mengabarkan keutamaan mengingat kematian adalah menghapus atau membersihkan diri dari dosa-dosa. 

Dengan banyak mengingat kematian seorang hamba akan terdorong untuk memperbanyak beristighfar karena mengingat banyaknya dosa yang pernah dilakukan. Dengan banyak mengingat kematian juga mendorong hamba tidak tergopoh-gopoh dalam urusan dunia. Wallahu'alam.  

Ikuti Whatsapp Channel Republika