REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syaddad bin Aus nama lengkapnya Syaddad bin Aus bin Tasabit bin Mundzir Al-Khazraji Al-Anshari. Dia biasa dipanggil Abu Ya'la dan pernah menjadi gubernur.
Dilansir dari buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis Syekh Muhammad Sa'id Mursi dan diterjemahkan Khoirul Amru Harahap Lc dan Achmad Faozan Lc serta diterbitkan ulang Pustaka Al-Kautsar 2007 sebelum wafat, Syaddad bin Aus pernah mengatakan kekhawatirannya terhadap umat Islam. "Hal yang paling aku khawatirkan menimpa umat ini adalah pamer dan syahwat yang terselubung," kata Syaddad bin Aus.
Dalam catatan sejarah, Syaddad bin Aus pernah ditugaskan Umar bin Al Khattab menjadi gubernur wilayah Himsh yakni sebuah wilayah di Syam yang masuk dalam pengawasan kekhalifahan Umar bin Al Khattab.
Syaddad bin Aus merantau ke Palestina dan menetap di sana setelah Utsman bin Affan terbunuh. Syaddad bin Aus yang biasa dipanggil Abu Ya'la ini mengasingkan diri dan memfokuskan diri untuk beribadah.
Syaddad bin Aus adalah sosok sahabat yang terkenal fasih, penyabar dan bijaksana. Tentang dirinya, Syaddad bin Aus mengatakan, "Sejak masuk Islam, aku tidak pernah berbicara di depan forum kecuali para hadirin berbuat bungkam."
Suatu malam Syaddad bin Aus membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur tapi matanya tidak kunjung terpejam. Lalu dia mengatakan, "Ya Allah api telah membuatku tidak bisa tidur." Kemudian dia mengambil wudhu dan sholat sampai menjelang Subuh.
Syaddad bin Aus pernah mengatakan, “Kalian tidak akan melihat sebuah kebaikan kecuali sebab akibatnya. Kalian tidak akan melihat sebuah kejahatan kecuali sebab akibatnya. Segala kebaikan dan segala aspeknya akan berada di surga. Segala kejahatan serta segala aspeknya akan berada di neraka.”
Syaddad bin Aus mengatakan, “Sesungguhnya dunia adalah ibarat hidangan yang dimakan oleh orang baik dan orang jahat. Akhirat adalah sebuah janji yang benar. Masing-masing ada pecintanya, maka dari itu hendaklah kalian menjadi pecinta akhirat dan jangan menjadi pencinta dunia.”
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Tentang Syaddad bin Aus, Abu Darda berkata, "Setiap umat memiliki seorang ahli agama (faqih) dan ahli agama umat ini adalah Syaddad bin Aus."
Abu Darda juga berkata, "Sesungguhnya Abu Ya'la (maksudnya Syaddad bin Aus) adalah orang yang diberi karunia ilmu kebijaksanaan."
Syaddad bin Aus meriwayatkan 50 hadits dari Nabi Muhammad SAW. Diantaranya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang yang pintar ialah orang yang selalu mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati dan orang yang lemah ialah orang yang selalu menurutkan hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah SWT."
Ketika akan meninggal, Syaddad bin Aus mengatakan, "Hal yang paling aku khawatirkan menimpa umat ini adalah pamer dan syahwat yang terselubung." Dalam sejarahnya, Syaddad bin Aus meninggalkan Al-Quds tahun 58 Hijriyah dalam usia 75 tahun.