Ahad 05 Mar 2023 21:03 WIB

Gerhana Usai Mimbar Rasulullah SAW Dipindahkan

Ada perintah memindahkan mimbar Rasulullah SAW dari Muawiyah.

Gerhana Usai Mimbar Rasulullah SAW Dipindahkan. Foto: Masjid Nabawi tempo dulu.
Foto: Wikipedia.org/ca
Gerhana Usai Mimbar Rasulullah SAW Dipindahkan. Foto: Masjid Nabawi tempo dulu.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Saat Marwan bin Hakam menjadi gubernur Madinah di era kepemimpinan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan, dia ingin memindahkan mimbar Nabi Muhammad di Masjid Nabawi. Hal itu setelah diam mendapat instruksi dari Muawiyah agar memindahkan mimbar itu yang tujuannya agar mendapat rahmat.

Namun, baru saja para pekerja membongkar mimbar, gerhana matahari terjadi di Madinah dan datanglah kegelapan sedemikian rupa. Ini kemudian memunculkan ketakutan dan menghubungkan masalah ini dengan mimbar yang telah dipindahkan.

Baca Juga

Gubernur Marwan kemudian muncul di hadapan orang banyak. Dalam khutbahnya, dia menerangkan bahwa maksudnya bukanlah hendak memindahkan mimbar semata.

Tetapi, karena mimbar itu dalam bahaya serangan rayap. Rayap-rayap itu telah memakan sebagian kayu-kayunya.

Dengan alasan inilah diputuskan untuk menambah tangga bagian bawah dan menambah lagi tingginya. Kemudian, dipanggillah tukang kayu untuk menambah enam tangga lagi di bawahnya, di atasnya mimbar itu diletakkan.

Mimbar itu kemudian menjadi mempunyai sembilan anak tangga yang sebelumnya hanya mempunyai tiga anak tangga pada masa Nabi. Yaitu, dua buah anak tangga dan satu untuk duduk di bagian atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement