Kamis 02 Mar 2023 06:00 WIB

Durhaka kepada Orang Tua Sebanding dengan Perbuatan Syirik

Anak harus mewaspadai akibat buruk dari durhaka kepada orang tua.

Durhaka Kepada Orang Tua Sebanding dengan Perbuatan Syirik. Foto: Anak Durhaka (ilustrasi)
Foto: bukucinta.com
Durhaka Kepada Orang Tua Sebanding dengan Perbuatan Syirik. Foto: Anak Durhaka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DR Nashir Al Umar dalam bukunya yang berjudul Keluarga Modern tapi Sakinah mengungkapkan, cukuplah sabda Nabi Muhammad yang menyandingkan perilaku durhaka kepada orang tua dengan perbuatan syirik. Argumennya itu berdasarkan pada sebuah hadits:

Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga

ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت

‘Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata: Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulangnya sampai kami berkata semoga beliau berhenti." "

 

Menurut DR Nashir, durhaka kepada kedua orang tua merupakan perkara besar. Anak harus mewaspadai akibat  

buruk yang ditimbulkannya.

"Tidaklah  berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya kecuali orang yang pikiran dan jiwanya terganggu," kata DR Nashir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement