REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DR Nashir Al Umar dalam bukunya yang berjudul Keluarga Modern tapi Sakinah mengungkapkan, cukuplah sabda Nabi Muhammad yang menyandingkan perilaku durhaka kepada orang tua dengan perbuatan syirik. Argumennya itu berdasarkan pada sebuah hadits:
Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت
‘Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata: Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulangnya sampai kami berkata semoga beliau berhenti." "
Menurut DR Nashir, durhaka kepada kedua orang tua merupakan perkara besar. Anak harus mewaspadai akibat
buruk yang ditimbulkannya.
"Tidaklah berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya kecuali orang yang pikiran dan jiwanya terganggu," kata DR Nashir.