Rabu 01 Mar 2023 00:33 WIB

Pedagang Diminta tak Aji Mumpung Jelang Ramadhan

Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan menjadi siklus tahunan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Warga menunjukkan beras kualitas medium saat operasi pasar beras medium di Lapangan Gasmin, Jalan Purwakarta, Antapani, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (22/2/2023). Pemerintah Kota Bandung bersama Bulog Kota Bandung dan Bank Indonesia menggelar operasi pasar yang menyediakan beras medium sebanyak 20 ton per kecamatan dengan harga Rp8.500 per kilogram atau Rp42.500 per kemasan lima kilogram. Operasi pasar tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat menjelang bulan Ramadhan serta upaya menekan kenaikan harga beras di Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga menunjukkan beras kualitas medium saat operasi pasar beras medium di Lapangan Gasmin, Jalan Purwakarta, Antapani, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (22/2/2023). Pemerintah Kota Bandung bersama Bulog Kota Bandung dan Bank Indonesia menggelar operasi pasar yang menyediakan beras medium sebanyak 20 ton per kecamatan dengan harga Rp8.500 per kilogram atau Rp42.500 per kemasan lima kilogram. Operasi pasar tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat menjelang bulan Ramadhan serta upaya menekan kenaikan harga beras di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan menjadi siklus tahunan, termasuk di DIY. Kenaikan ini pun kadang dinilai wajar terjadi menjelang maupun saat Ramadhan.

Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari memprediksikan beberapa pekan kedepan akn terjadi kenaikan harga bahan pokok mengingat Ramadhan akan dimulai pada 23 Maret 2023. Meski begitu, DPRD DIY pun meminta agar pedagang tidak memanfaatkan momen ini untuk menaikkan harga bahan pokok.

Baca Juga

"Harga sembako itu dipengaruhi oleh banyak sebab dan terkait banyak pihak. Teman-teman pedagang mohon tidak aji mumpung menaikan harga menjelang Ramadhan ini. Kita semua memiliki tanggung jawab moral," kata Wulandari di Yogyakarta, Senin (27/2/2023).

Ia juga meminta pemerintah daerah (pemda) untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan. Pemda DIY bersama stakeholders, katanya, harus mampu mengendalikan harga agar kenaikan tidak menjadi beban baru bagi masyarakat yang sekarang ini baru tahap pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Karena sudah rutinitas tahunan, seakan kenaikan harga menjadi hal yang dimaklumi. Padahal hal ini harusnya bisa dimitigasi dan diambil langkah antisipasinya," ujar Wulandari.

Wulandari menyebut bahwa pihaknya juga sudah melakukan pemantauan lapangan di beberapa pasar tradisional di DIY. Di akhir Februari 2023 ini, pihaknya menemukan bahwa harga bahan pokok masih relatif stabil, kecuali harga beras dan minyak goreng.

Bahkan, pihaknya juga sudah bertemu dengan beberapa kelompok tani di DIY. Dari pertemuan tersebut, lanjutnya, akan ada panen padi dalam waktu dekat, sehingga harga beras akan kembali normal.

"Kita semua berharap agar harga sembako stabil. Mohon Pemda DIY aktif melakukan antisipasi kenaikan harga jelang Ramadhan ini agar tidak ada tambahan beban pada warga di Bulan Ramadhan," jelasnya.

Terkait dengan upaya stabilisasi kenaikan harga, pihaknya mendukung kegiatan pasar murah yang dilakukan oleh pemda di beberapa titik pasar maupun kecamatan. Menurutnya, kegiatan pasar murah tersebut menjadi bagian dari langkah untuk meringankan warga dalam mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah dari pasaran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement