Senin 27 Feb 2023 07:30 WIB

KH Ali Yafie Disebut Berperan Besar Atas Suksesnya Program Keluarga Berencana

KH Ali Yafie memberikan penjelasan soal keluarga berencana di masa lalu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
KH Ali Yafie Disebut Berperan Besar atas Suksesnya Program Keluarga Berencana. Foto: Almarhum KH Ali Yafie dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Ahad (26/2/2023).
Foto: Republika/Umar
KH Ali Yafie Disebut Berperan Besar atas Suksesnya Program Keluarga Berencana. Foto: Almarhum KH Ali Yafie dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Ahad (26/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin, turut menghadiri pemakaman Ulama Fiqih Indonesia KH Ali Yafie di TPU Tanah Kusir Bintaro, Ahad (26/2/2023). Dia mengungkapkan pengalaman pribadinya tentang peran besar dan kontribusi Kiai Ali Yafie untuk bangsa dan negara.

Dia menceritakan, pada awal 1970-an, ketika pemerintah menggencarkan program keluarga berencana (KB), banyak ulama, kiai, dan ormas-ormas Islam yang menolaknya. Program KB saat itu dianggap menyimpang dari ajaran Islam karena merupakan bentuk pembatasan keluarga.

Baca Juga

"Tetapi beliau (Kiai Ali Yafie) hadir dengan istilah keluarga maslahat. Dengan sangat baiknya beliau menjelaskan secara argumentatif. Dengan dalil-dalil Alquran dan hadits. Ajaran-ajaran Islam, tentang betapa pentingnya merencanakan keluarga dengan membangun keluarga maslahat," katanya.

Sejak itulah, Lukman mengatakan, lambat-laun para ulama dan umat Islam secara keseluruhan bisa memahami esensi perlunya merencanakan keluarga. "Ini kontribusi yang menurut saya sangat penting, dan semoga kita semua tetap bisa meneladani beliau," ujarnya.

"Salah satu yang selalu beliau sampaikan adalah bagaimana kemaslahatan itu bisa kita wujudkan di tengah-tengah di mana kita berada. Karena hakekat dari eksistensi kita adalah bagaimana kita bisa menebar kemaslahatan bagi sesama," tambahnya.

Bagi Lukman, Kiai Ali Yafie tidak hanya seorang guru, tetapi juga teladan dan uswah bagi semua. Almarhum telah memberikan kontribusi sumbangsih yang sangat besar. Tidak hanya bagi keluarga Nahdlatul Ulama, Darud Da'wah wal Irsyad, maupun berbagai institusi kelembagaan, tetapi juga bagi bangsa dan negara ini.

"Kita semua merasa kehilangan ditinggal kepulangan almarhum. Kita berduka karena tidak lagi bisa bersama beliau, tetapi kematian memiliki sisi lain yaitu kebahagiaan khususnya bagi yang menjalaninya," katanya.

"Almarhum berpulang tentu dengan sepenuh ridha dan bahagia karena inilah proses almarhum kembali kepada sang khalik, Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kemampuan dan kekuatan agar kita terus memiliki kesanggupan untuk meneladani beliau," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement