Rabu 22 Feb 2023 01:05 WIB

Simak! Jadwal Puasa Syaban dan Keutamaannya

Rasulullah SAW paling banyak berpuasa sunnah di bulan Sya'ban.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Lampu gantung kristal berbentuk lafadz Allah di Masjid Misericordia di Sao Paulo, Brasil. Jadwal Puasa Syaban dan Keutamaannya
Foto: ANBA
Lampu gantung kristal berbentuk lafadz Allah di Masjid Misericordia di Sao Paulo, Brasil. Jadwal Puasa Syaban dan Keutamaannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu keutamaan bulan Sya'ban adalah diangkat amal setiap orang di saat itu. Sebagaimana dalam sebuah hadits, 

Dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu Anhu berkata:

Baca Juga

قلتُ يا رسولَ اللهِ لم أرَك تصومُ من شهر من الشُّهورِ ما تصومُ من شعبانَ قال ذاك شهرٌ يغفَلُ النَّاسُ عنه بين رجبَ ورمضانَ وهو شهرٌ تُرفعُ فيه الأعمالُ إلى ربِّ العالمين فأُحِبُّ أن يُرفعَ عملي وأنا صائمٌ

“Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya)?’ Beliau menjawab, ‘Bulan itu banyak manusia lalai, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan saya ingin saat diangkat amalku dalam keadaan puasa.’” (HR Nasai dan Ahmad).

Dalam hadits di atas juga dijelaskan Rasulullah melaksanakan puasa di bulan Syaban. 

Mengutip buku Puasa yang Masyru dan tidak Masyru karya Isnan Ansory, puasa Sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada bulan ke-8 dari penanggalan Hijriyah. Para ulama sepakat mengkhususkan berpuasa pada bulan Sya'ban hukumnya adalah sunnah.

Bahkan diriwayatkan Rasulullah SAW paling banyak berpuasa sunnah di bulan Sya'ban. 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: لَمْ يَكُن رَسُولُ الله في الشهر من السنة أكثر صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ (رواهمسلم)

Dari Aisyah ra, ia berkata, Saya tidak melihat Rasulullah SAW memperbanyak puasa dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya dari pada bulan Sya'ban. (HR Muslim).

Dan para ulama sepakat puasa yang dilakukan di bulan Sya'ban diniatkan sebagai puasa mutlak. Sebagaimana mereka juga sepakat, jika niatnya bukan puasa mutlak tetapi puasa yang disunnahkan karena sebab khusus seperti puasa Dawud, puasa Senin Kamis, puasa qadha", dan puasa sunnah khusus lainnya, maka boleh saja dilakukan pada hari-hari di bulan Sya'ban, meskipun bertepatan dengan hari syak (hari yang diragukan antara 30 Sya'ban atau 1 Ramadhan). Namun, mereka berbeda pendapat jika puasa yang dilakukan adalah puasa mutlak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement