Sabtu 11 Feb 2023 20:30 WIB

Fakta Sebenarnya tentang Sultan Sulaiman Ottoman

Sultan Sulaiman Ottoman kerap tak digambarkan sesuai fakta.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Fakta Sebenarnya tentang Sultan Sulaiman Ottoman. Foto: Ilustrasi marching band Ottoman
Foto: wikipedia.org
Fakta Sebenarnya tentang Sultan Sulaiman Ottoman. Foto: Ilustrasi marching band Ottoman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman merupakan kerajaan Islam terbesar yang terkenal dengan keragaman dan kekayaannya. Namun, banyak kisah para sultan Ottoman yang selama ini tidak sesuai dengan fakta sejarahnya, termasuk Sultan Sulaiman Al-Qanuni.

Sosok Sultan Sulaiman merupakan sosok yang luar biasa dalam sejarah Islam. Kekhalifahan Turki Usmani mencapai masa kejayaan pada masa kepemimpinan Sultan Sulaiman. Kekuasaan Sultan Sulaiman bahkan sangat luas hingga mencapai ke Eropa Timur.

Baca Juga

Sejarah Islam mencatat kiprah dan pejuangannya dengan tinta emas sebagai penguasa Muslim tersukses. Di abad ke-16 M, penguasa Kekhalifahan Usmani Turki itu menjadi pemimpin yang sangat penting di dunia, baik di dunia Islam maupun Eropa. Di era kepemimpinannya, Kerajaan Ottoman menjelma sebagai negara adikuasa yang disegani dalam bidang politik, ekonomi, dan militer.

Namun, sayangnya penggambaran sosok Sultan Sulaiman dalam drama "King Suleiman" (Abad Kejayaan) tidak menunjukkan sisi tersebut. Dalam drama itu, Sultan Sulaiman digambarkan sangat jauh dari sosok aslinya dan malah cenderung merendahan karena terkesan menggilai perempuan.

Padahal, faktanya Sultan Sulaiman bukan lah seorang penguasa yang gila wanita sebagaimana digambarkan dalam drama tersebut. “Sulaiman yang Agung tidak terobsesi dengan wanita, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa serial drama hari ini,” dikutip dari laman turkpress, Sabtu (11/2/2023).

Sebaliknya, Sultan Sulaiman justru menghabiskan hidupnya melayani negaranya dan memperluas perbatasannya. Hingga akhirnya, sultan yang agung itu pun meninggal dunia pada 7 Desember 1566, di medan perang dengan Hongaria, pada usia 72 tahun. 

Dalam bukunya "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah", Ali Muhammad Ash-Shalabi menjelaskan, selama berkuasa Sultan Sulaiman dikenal dengan ketenangannya dalam mengambil keputusan. Sekalinya mengambil keputusan, sangat pantang menarik kembali keputusannya tersebut. Termasuk keputusannya mengirim pasukan untuk membantu Samudra Pasai melawan Portugis pada 1564 M. 

Pemimpin Muslim yang dijuluki 'Solomon the Magnificient' atau 'Solomon the Great' itu begitu berjasa besar terhadap penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Ketika berkuasa, Sulaiman Agung, begitu orang Barat menjulukinya, berhasil menyemaikan ajaran Islam hingga ke tanah Balkan di Benua Eropa meliputi Hongaria, Beograd, dan Austria. Tak cuma itu, dia pun sukses menyebarkan ajaran Islam di benua Afrika dan kawasan Teluk Persia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement