Jumat 10 Feb 2023 18:09 WIB

Aliran Modal Asing Pekan Kedua Februari Masuk Rp 0,59 Triliun

BI melaporkan aliran modal asing pada pekan kedua Februari 2023.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing pada pekan kedua Februari 2023.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing pada pekan kedua Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing pada pekan kedua Februari 2023. BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia pada 6-9 Februari 2023 sebesar Rp 0,59 triliun.

“Dana asing yang masuk itu berasal dari jual neto Rp 3,11 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp 2,52 triliun di pasar saham,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga

Dia menyampaikan, selama 2023, berdasarkan data setelmen hingga 9 Februari 2023 , nonresiden beli neto mencapai Rp 49,57 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto mencapai Rp 3,06 triliun di pasar saham.

Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke 86,55 basis poin (bps) per 9 Februari 2023. “Kenaikan CDS ini dari 79,15 bps per 3 Januari 2023," ujar Erwin.

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun naik ke level 6,60 persen pada akhir Kamis (9/2/2022). Lalu, pada Jumat (10/2/2023), yield SBN 10 tahun naik ke level 6,65 persen.

Sementara, rupiah ditutup pada level Rp 15.090 per dolar AS pada Kamis (9/2/2023). Selanjutnya, rupiah dibuka pada level Rp 15.100 per dolar AS pada hari ini (10/2/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement