Jumat 10 Feb 2023 04:50 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Sujud Seorang Hamba

Sujud di hadapan Allah SWT adalah bentuk rasa taat dan tunduknya seorang hamba.

Sujud saat sholat (ilustrasi). Naskah Khutbah Jumat: Sujud Seorang Hamba
Foto:

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

Kalimat pujian, pengagungan dan permohonan ampun kepada Allah SwT adalah kalimat yang paling baik dan indah yang diucapkan oleh hamba ketika shalat. Kalimat indah ini minimal diucapkan sebayak lima puluh satu kali oleh seorang hamba ketika mengerjakan shalat lima waktu yang terdapat pada setiap rukuk dan sujud.

Apabila seorang hamba mampu memahami begitu mendalamnya bacaan rukuk dan sujud ini, pasti akan senantiasa membasahi bibirnya setiap saat dengan kalimat ini. Bukan hanya bacaan yang mengandung pujian kepada Allah SwT, namun juga bacaan permohonan ampun kepada Allah SwT.

Rukuk dan sujudnya seorang hamba ketika shalat adalah bentuk taubatnya kepada Allah SwT. Sebagaimana Allah SwT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّ‍َٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. At-Tahrim ayat 8).

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud disebutkan:

سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ إِنَّ أَبَا قَتَادَةَ بْنَ رِبْعِيٍّ أَخْبَرَهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى إِنِّي فَرَضْتُ عَلَى أُمَّتِكَ خَمْسَ صَلَوَاتٍ وَعَهِدْتُ عِنْدِي عَهْدًا أَنَّهُ مَنْ جَاءَ يُحَافِظُ عَلَيْهِنَّ لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلَا عَهْدَ لَهُ عِنْدِي

Artinya: Sa’id bin Al Musayyib berkata bahwa Abu Qatadah bin Rib’iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan” (HR. Abu Daud no 366).

 

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/02/09/sujud/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement