REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rajab merupakan bulan yang dilarang untuk berperang. Termasuk salah satunya berkonflik. Dalam Al qur'an surat Al Anfal ayat 61 disebutkan,
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(Akan tetapi,) jika mereka condong kepada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dengan demikian maka bulan Rajab dapat menjadi waktu yang tepat untuk melatih diri menjaga kedamaian. Melansir laman aboutislam.net, terdapat lima cara untuk menjaga kedamaian, diantaranya,
Pertama, Selalu ucapkan salam
Katakan saja Assalaamu 'Alaikum (Damai sejahtera bagimu). Sungguh menakjubkan melihat reaksi terhadap isyarat sederhana seperti memberi salam atau menyapa.
Lebih baik lagi, hal itu dapat menimbulkan tanggapan yang diharapkan, yaitu seseorang menanggapi salam kita dengan memberikan salam atau menyapa sebagai balasannya. Biasakan untuk menyapa semua orang di lingkungan kita, tempat kerja, dan bahkan saat berbelanja.
Kedua, menjadi ihsan
Ihsan berarti memiliki niat baik terhadap segala sesuatu yang hidup. Ada banyak cara untuk mencapai hal ini, seperti bersikap adil dalam semua perbuatan, tidak mementingkan diri sendiri, dan memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Jadilah orang yang pemaaf dan jangan menyimpan dendam. Jangan terlibat dalam gosip atau fitnah, sehingga dapat menjaga lidah.
Ketiga, Ajarkan tarbiyah pada anak
Dorong anak-anak untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain, membantu mereka yang membutuhkan, dan bersikap baik kepada semua makhluk Tuhan. Tanpa masukan dari orang tua, anak tidak akan tahu tentang Tarbiyah atau pengembangan diri.
Dan tanpa perkembangan pribadi, anak tidak akan mengetahui pentingnya perdamaian di dunia yang kacau saat ini. Tanamkan pesan perdamaian pada anak sejak dini.
Berikan landasan Islami yang kuat dengan berinvestasi pada buku-buku Islami anak-anak penuh warna yang menceritakan kisah-kisah dari Al qur'an dalam kalimat-kalimat sederhana.Pikat sisi kreatif mereka dan libatkan mereka dalam aktivitas kerajinan dan mewarnai halaman yang mendorong perdamaian.
Keempat, berkumpul dengan keluarga
Tidak ada yang lebih menyenangkan selain kumpul-kumpul keluarga dengan sepanci besar makanan untuk menyempurnakan acara. Berbicara, makan, dan bersosialisasi dengan anggota keluarga membantu mengembangkan pemahaman yang lebih baik satu sama lain.
Luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga karena hal itu membawa rasa memiliki, keamanan, stabilitas, dan kedamaian. Biasakan untuk melakukan sholat berjamaah dan mencoba melakukan banyak hal sebagai keluarga untuk mengembangkan ikatan dan interkoneksi yang lebih kuat.
Kelima, berbuat baik dengan tetangga
Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita dalam hal jarak. Islam memberikan status khusus kepada tetangga, terlepas dari apakah mereka muslim atau bukan. Kita didorong untuk bersosialisasi, merawat, dan berbagi dengan mereka.
Penting untuk menjaga perdamaian dengan mereka agar mereka tidak menjadi sumber frustrasi setiap hari. Jika kita damai, itu mungkin akan terus berlanjut dan mereka juga akan mendapat kedamaian.
Dalam Alqur'an Ar-Ra'd ayat 28
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.
Sumber:
https://aboutislam.net/family-life/your-society/5-ways-to-propel-peace/