REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Tim peneliti Saudi telah menemukan sebuah situs souq (pasar) kuno di wilayah Makkah. Titik ini berfungsi sebagai salah satu pasar Arab terpenting selama era pra-Islam dan awal Islam.
Dijuluki Souq Habasha, situs ini ditemukan atas kerja sama antara Yayasan Penelitian dan Arsip Raja Abdulaziz, Kementerian Kebudayaan dan Komisi Warisannya.
Souq Habasha adalah pasar Arab musiman kuno dan salah satu yang terbesar di wilayah Tihamah, di sebelah barat Jazirah Arab. Souq diadakan setiap tahun selama delapan hari, dimulai pada hari pertama Rajab dalam kalender Islam, serta diadakan setiap tahunnya hingga 197 H/813 M.
Sekretaris Jenderal Yayasan dan Ketua Komite Ilmiah Souq Habasha, Fahd Al-Samari, menyampaikan proses mendokumentasikan informasi sejarah harus dalam metodologi tertentu. Hal ini ia sampaikan dalam video pernyataan yang diunggah di akun Twitter resmi Darah.
"Oleh karena itu, kami memasukkan sejumlah pengalaman dalam pendokumentasian, seperti mendokumentasikan pasar Okaz, serta beberapa situs dari biografi Nabi Muhammad di Kerajaan. Pasar Habasha akan menjadi aset sejarah dan budaya kuno Kerajaan," ujar dia dikutip di Arab News, Kamis (9/2/2023).
Anggota Komite Ilmiah Souq Habasha, Abdullah Al-Zahrani, mengatakan proyek kolaborasi ini dibuat untuk menemukan souq. Ini adalah contoh kerjasama yang baik antara banyak pihak, termasuk peneliti, sejarawan, ahli geografi dan ahli biografi nabi, yang akan menambahkan banyak hal dalam memverifikasi situs ini.
Studi dan proyek penelitian yang ada telah mencoba melacak lokasi pasar selama lebih dari 40 tahun. Lokasi lapangan yang diusulkan oleh komite akhirnya diperiksa tahun lalu.
Anggota lain dari Komite Ilmiah Souq Habasha, Abdullah Al-Welaie, menyebut pihaknya telah menggambar rute karavan lengkap, termasuk jalan pesisir, jalan Tihama, puncak Pegunungan Sarawat, serta jalan Gajah.
"Empat jalur digambar di peta akurat, yang sangat membantu menentukan lokasi pasar dan kemudian diserahkan kepada para sejarawan," lanjut dia.
Sejarawan mengatakan pasar ini disebutkan dalam biografi Nabi Muhammad, yang pernah berkutat di souq untuk berdagang, sebelum menjalankan misinya.
Tim lantas melakukan kajian, verifikasi sumber dan survei arkeologi, menindaklanjuti diskusi dengan sumber yang mumpuni untuk menentukan lokasi Souq Habasha.
Pasar bersejarah di wilayah tersebut biasanya terletak di daerah dengan banyak air, curah hujan dan lahan penggembalaan. Dengan demikian, Souq Habasha diperkirakan terletak di tepi selatan Wadi Qanuna di Ardiyat, sebuah kota pesisir di wilayah Makkah.
Letak souq ini pun persis di tengah dataran banjir yang luas, dibatasi oleh pegunungan Al-Durbat di timur, pegunungan Al-'Irm di barat yang membentang sejauh lima km, serta pegunungan Umm Al-Rimth di selatan. Daerah yang menjadi lokasinya sangat luas, dengan sumber air dan tutupan tanaman menonjol.
Pasar ini juga disebut melewati jalan Al-Janad, yang menjadi salah satu landmark terpenting dalam menentukan lokasi souq.
Souq Habasha menawarkan para ahli kesempatan untuk mempelajari aktivitas ekonomi, sastra dan budaya kuno, dengan integrasinya ke pasar Okaz yang telah dihidupkan kembali.
Hal ini bisa menjadi acara budaya terkemuka di Kerajaan dan memberikan manfaat di bidang ilmiah, budaya, maupun pariwisata.