REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Nu'man bin Tsabit atau Abu Hanifah atau yang lebih dikenal sebagai Imam Hanafi, merupakan salah seorang dari empat imam mazhab yang terkenal dalam Islam. Selain beliau, tiga imam lainnya yakni Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Hambali.
Ajaran fikih Imam Hanafi dikenal sebagai mazhab Hanafi. Dan, mazhab ini banyak digunakan oleh umat Islam yang tinggal di Asia Selatan dan Turki.
Ada sebuah kisah menarik saat Imam Hanafi menunaikan ibadah haji ke Makkah. Dikutip dari Abdul Aziz Asy-Syinawi dalam kitabnya yang berjudul Biografi Imam Mazhab, Imam Hanafi menceritakan, bahwa dia melakukan lima kekeliruan dalam manasik haji. Terutama, terkait saat dia hendak tahallul atau ketika mencukur rambutnya.
Kekeliruan itu dia ketahui dari seorang tukang cukur. Peristiwanya, Imam Hanafi bertanya berapa biaya cukurnya.
Tukang cukur itu menjawab, "Orang haji tak boleh menawar. Duduklah!" kata tukang cukur tersebut.
Imam Hanafi pun duduk tetapi melenceng dari arah kiblat. Maka, tukang cukur itu menghadapkannya ke arah kiblat.
Kemudian, Imam Hanafi ingin mencukur dari sebelah kiri. Namun, tukang cukur itu justru meminta Imam Hanafi mendekatkan kepala bagian kanannya.
"Dekatkan bagian kanan kepalamu," kata tukang cukur itu.
Kemudian, Imam Hanafi terdiam saat tukang cukur melaksanakan pekerjaannya. Lalu, tukang cukur itu memerintahkan Imam Hanafi untuk bertakbir.
"Bertakbirlah!" kata si tukang cukur.
Imam Hanafi pun kemudian bertakbir sampai dia hendak pergi. Lalu, tukang cukur itu menanyakannya. "Mau kemana kamu?"
"Ambil kendaraan," jawab Imam Hanafi.
"Kerjakan shalat sunah dua rakaat dulu kemudian pergilah!" perintahnya.
Imam Hanafi kemudian berpikir bahwa orang seperti tukang cukur ini pasti memiliki ilmu. Lalu, dia pun bertanya dari siapa tukang cukur ini mempelajari apa yang dia perintahkan kepadanya.
"Aku melihat Atha bin Abu Rabah melakukan itu," jawab si tukang cukur.
Atha bin Abi Rabah, adalah seorang tokoh ulama ahli fikih, ahli tafsir dan perawi hadits dari golongan tabi'in, yang bertempat tinggal di Mekkah. Dia menjadi penuntut ilmu dari para sahabat Nabi, khususnya Jabir bin Abdullah al-Ansari, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Zubair, dan lain-lain.
Baca juga : Di Manakah Nabi Isa Tinggal Setelah Menyelesaikan Misi Membunuh Dajjal?
Atha di kemudian hari menjadi ulama yang luas pengetahuannya dan amat dihormati, hingga dipercaya sebagai imam pemberi fatwa atas berbagai permasalahan penduduk Makkah. Para ulama yang menjadi muridnya antara lain Amru bin Dinar, Az-Zuhri, Qatadah, Malik bin Dinar, Al-A'masy, Al-Auza'i, dan lain-lain.
Demikianlah kisah Imam Hanafi saat mendapat ilmu dari seorang tukur cukur di Makkah. Mudah-mudahan kisah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.