REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat di sepertiga malam atau tahajud merupakan sholat sunnah, namun cukup istimewa. Nabi Muhammad SAW disebut-sebut tidak pernah meninggalkan amalan ini.
Namun, tidak bisa dipungkiri, bagi sebagian orang untuk bangun di tengah malam bukan perkara mudah. Karena itu, para ulama membagikan sejumlah tips dan cara yang bisa diikuti agar bisa lebih mudah bangun dan melakukan sholat tahajud ini.
Dalam artikel yang diunggah di laman resmi PBNU, ulama menyebutkan ada empat hal yang dapat memudahkan dalam mengamalkan sholat tahajud. Syekh Zainuddin Al-Malibari menyebutkan empat hal tersebut dalam syairnya berikut ini:
ويعين تجديد الوضوء وذكركا * قبل الغروب مسبحا مستقبلا وعبادة بين العشاء ومغرب * ترك كلاما بعد ذلك غافلا
Artinya, “Akan menolong (untuk sholat tahajud) oleh pembaruan wudhu dan zikirmu * Sebelum magrib bertasbih dan menghadap kiblat. Ibadah antara isya dan maghrib * Meninggalkan ucapan setelah itu halnya lalai,” (Zainuddin Al-Malibari, Hidayatul Adzkiya ila Thariqil Auliya pada Syarah Kifayatul Atqiya, [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 101).
Sayyid Bakri dalam syarah atas syair ini melalui karyanya Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya menyebutkan faktor-faktor yang dapat memudahkan kita untuk melakukan sholat tahajud.
Tips Mudah Bangun Malam untuk Sholat Tahajud
1. Memperbarui wudhu pada isya;
2. Berzikir sebelum matahari tenggelam dalam hal bertasbih atau beristighfar dan menghadap kiblat;
3. Mengisi waktu antara maghrib dan isya dengan ibadah seperti sholat, membaca Alquran, atau berzikir. Tetapi yang paling utama dari ketiganya adalah sholat;
4. Tidak berbicara setelah zikir tersebut karena bercakap-cakap pada saat itu dapat melenyapkan kelembutan cahaya yang masuk di dalam hati dan dapat menjauhkan dari bangun malam.
Sayyid Bakri menambahkan, hal lain yang dapat memudahkan Muslim bangun malam untuk mengamalkan sholat tahajud adalah duduk berzikir atau sholat sunnah hingga mengantuk. Hal yang sama juga disebutkan oleh Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya, (Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun), halaman 102.
Selain persiapan lahiriah, Sayyid Bakri menyebutkan persiapan batin harus dipenuhi dalam memudahkan bangun malam. Salah satunya membersihkan batin dari kedengkian, akidah bid’ah, maupun kelebihan dalam memikirkan hal duniawi.
Persiapan batin lainnya adalah melatih diri untuk menumbuhkan kecintaan kepada Allah, kesenangan pada khalwat, dan kenikmatan bermunajat. (Sayyid Bakri: 102).