Kamis 02 Feb 2023 12:43 WIB

AS Peringati Hari Hijab Sedunia

Hari hijab dunia ditetapkan sepuluh tahun lalu.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
 AS Peringati Hari Hijab Sedunia. Foto ilustrasi: Wanita Muslim Ukraina menghadiri acara peringatan Hari Jilbab  di Kiev, Ukraina Selasa (1/2/2022) Hari Jilbab Sedunia adalah acara tahunan yang berlangsung pada 01 Februari setiap tahun di seluruh dunia, dan didirikan oleh Nazma Khan pada tahun 2013 dalam upaya untuk mendorong wanita dari semua latar belakang dan agama untuk mengalami pemakaian Hijab.
Foto: EPA-EFE/ZURAB KURTSIKIDZE
AS Peringati Hari Hijab Sedunia. Foto ilustrasi: Wanita Muslim Ukraina menghadiri acara peringatan Hari Jilbab di Kiev, Ukraina Selasa (1/2/2022) Hari Jilbab Sedunia adalah acara tahunan yang berlangsung pada 01 Februari setiap tahun di seluruh dunia, dan didirikan oleh Nazma Khan pada tahun 2013 dalam upaya untuk mendorong wanita dari semua latar belakang dan agama untuk mengalami pemakaian Hijab.

REPUBLIKA.CO.ID,MILWAUKEE — Hari pertama bulan Februari menandai Hari Hijab Sedunia, hari yang mengakui jutaan wanita yang mengenakan kerudung. 

"Saya merasa aman ketika mengenakan hijab" kata mahasiswa pascasarjana University of Wisconsin-Milwaukee, Isma Rizvi, melansir laman tmj4.com, (2/2/2023).

Baca Juga

Sementara itu Nour Sultan mengatakan hijab membuatnya merasa cantik. Dalam Islam, wanita mengenakan jilbab untuk menjaga kesopanan. 

Hari hijab dunia ditetapkan sepuluh tahun lalu. Pencetusnya Nazma Khan berharap hari tersebut dapat dirayakan oleh muslimah yang memilih untuk memakai jilbab.

Istimewanya, setiap orang memiliki perjalanannya masing-masing yang membuat mereka mengenakan hijab. Manda Saran, masuk Islam pada tahun 2009. Dia diwawancara setelah bermain bersama dengan anak-anaknya di Milwaukee Muslim Women's Coalition.

"Aku tidak langsung memakai jilbab setelah mualaf" kata Saran.

Saran mengatakan dia merasa aneh pada awalnya, dan baru setelah kelahiran putra pertamanya dia membuat keputusan.

"Saya ingin menjadi seorang ibu yang menjalani apa yang saya yakini daripada hanya memberi tahu putra saya," kata Saran.

Enam tahun kemudian, dengan mengenakan hijab hitamnya, Saran percaya bahwa dia telah membuat keputusan terbaik untuk dirinya sendiri. Inti masalahnya adalah bahwa ini adalah perjalanan dan alasan pribadi antara kita dan Allah.

Bagi mahasiswa pascasarjana University of Wisconsin Milwaukee Ishma Rizvi, itu bukanlah perjalanan termudah.

"Saya pernah mendengar hal-hal seperti ejekan menggunakan handuk di kepala dan melihat seseorang yang jilbabnya direnggut di sekolah menengah," kenang Ishma.

Isma tidak membiarkan hal itu mengurangi produktifitasnya. Bahkan, ia ingin memberdayakan perempuan lain di UWM yang penasaran dengan hijab dengan mengizinkan mereka untuk mencobanya. 

"Kami di sini untuk memperkenalkan orang-orang apa itu hijab dan menjadi pilihan yang kami buat untuk memakainya,” Isma tersenyum.

Ubah Ali dari TMJ4 mengatakan dia mengenakan hijab sebagai pengingat imannya dan itu mendorongnya untuk menjadi yang terbaik setiap hari.

Sumber:

https://www.tmj4.com/news/local-news/world-hijab-day-the-journey-for-muslim-women-in-milwaukee

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement