Jumat 27 Jan 2023 00:05 WIB

Beda Pendapat Ulama Soal Anjuran Puasa di Bulan Rajab

Rajab adalah salah satu bulan suci.

Rep: Imas Damayanti/Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Berpuasa. Beda Pendapat Ulama Soal Anjuran Puasa di Bulan Rajab
Foto:

Lantas benarkah puasa di bulan Rajab benar dianjurkan?

Berkenaan dengan puasa Rajab, tidak ada hadits shahih yang menunjukkan keutamaan khusus dalam puasa seluruh atau sebagian bulan ini. Apa yang sebagian orang lakukan, memilih beberapa hari Rajab untuk puasa, percaya bahwa mereka lebih baik dari yang lain, tidak memiliki dasar dalam Syariah.

Namun, ada riwayat dari Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan bahwa lebih diutamakan (mustahab) berpuasa pada bulan-bulan yang diharamkan, salah satunya Rajab. Nabi Muhammad bersabda: “Puasa pada beberapa hari di bulan suci dan bukan yang lain.” (Abu Dawud, digolongkan sebagai da`if (lemah) oleh Al-Albani dalam Da`if Abi Dawud).

Bahkan jika hadits ini shahih, itu menunjukkan lebih baik (mustahab) untuk berpuasa di bulan-bulan suci. Maka jika seseorang berpuasa di bulan Rajab karena hal ini, dan dia juga berpuasa di bulan-bulan suci lainnya, maka hal itu tidak mengapa.

Tapi memilih Rajab untuk puasa tidak benar. Ibnu Taimiyah mengatakan, puasa Rajab khususnya, hadits-hadits yang bersangkutan semuanya dhaif, bahkan dibuat-buat (mawdu'). Para ulama tidak memercayai salah satunya.

Tentang kebajikan, bahkan sebagian besar adalah palsu dan salah. Dalam Al-Musnad dan di tempat lain ada hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad memerintahkan puasa pada bulan-bulan suci, tetapi ini adalah puasa selama mereka semua, bukan hanya Rajab. Ibnu al-Qayyim juga berpendapat bahwa setiap hadits yang menyebutkan puasa di bulan Rajab dan shalat di sebagian malamnya adalah palsu dan dibuat-buat.

Syekh Sayyed Sabiq juga mengatakan puasa Rajab tidak lebih baik dari puasa di bulan lain, kecuali itu adalah salah satu bulan suci. Tidak ada riwayat dalam Sunnah sahih yang menunjukkan ada sesuatu yang istimewa tentang puasa di bulan ini. 

Sedangkan Muhammad Khatib dalam bukunya Khutbah Jumat Sepanjang Tahun mengatakan Rajab memang bulan mulia, tetapi kemuliaannya tidak berarti apa-apa jika di bulan tersebut tidak diisi dengan amal ibadah. Dalam hal ini, banyak hadits yang menerangkan amalan utama di bulan Rajab adalah berpuasa sunnah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement