REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sejarah dunia, sangat banyak orang terkenal yang melakukan bunuh diri. Kisah mereka tertuang dalam buku berjudul “Famous People Who Committed Suicide”, yaitu orang terkenal yang melakukan bunuh diri.
Buku ini memuat kisah orang-orang terkenal yang telah melakukan bunuh diri. Orang-orang yang bunuh diri tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat, seperti penulis, aktor, aktris, musisi, politisi, dan orang beragama (bukan Muslim).
Kisah mereka berbeda-beda, tetapi pada akhirnya itu adalah kisah yang sama, yaitu sebuah kisah tentang orang-orang yang mengambil jiwanya sendiri, serta membunuh dirinya sendiri.
Jika masalah ini direnungkan, mereka sebenarnya tidak membunuh tubuh mereka. Itulah yang terlihat ketika seseorang memilih untuk menggantung diri atau melompat ke luar jendela, atau seseorang yang memasukkan pistol ke dalam mulutnya dan menembak dirinya sendiri.
Hal nyata yang terlintas di benak kita jika kita melihat foto orang-orang terkenal ini, atau mendengar cerita mereka adalah bahwa orang-orang ini membunuh tubuh mereka. Namun, kenyataannya apa yang mereka coba bunuh di dalam diri mereka bukanlah tubuh mereka, melainkan jiwa mereka.
Dilansir dari aboutislam, ulama mengatakan bahwa manusia terdiri dari tiga komponen utama, tubuh, pikiran, dan jiwa. Setiap orang memiliki keinginan untuk memberi makan dan memenuhi ketiga komponen ini.
Mereka mungkin sudah memenuhi kebutuhan tubuh dan pikiran, yaitu makanan dan ilmu pengetahuan. Namun, orang-orang terkenal itu mencoba membunuh jiwa mereka karena lapar dan mereka tidak bisa memberinya makan.
Lalu bagaimana cara memberi jiwa mereka makan?
Memberi makan jiwa bisa dilakukan melalui ketaatan kepada Allah, melalui membaca, menghafal, serta merenungkan makna Alquran, kemudian mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram.
Allah SWT berfirman,
"Dan orang-orang kafir berkata,Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya? Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya, yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik." (QS Ar-Ra'd ayat 27-29).