Rabu 18 Jan 2023 15:28 WIB

Kisah Asiyah Mempermalukan Fir’aun Telanjang Keliling Istana

Fir'aun dikenal sebagai raja Mesir yang minta dianggap sebagai tuhan.

Zaman dahulu, Fir'aun raja Mesir kuno minta diperlakukan sebagai tuhan.
Foto: Dok Republika
Zaman dahulu, Fir'aun raja Mesir kuno minta diperlakukan sebagai tuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika Asiyah mengajak Fir’aun bermain. “Aku ingin bermain denganmu. Siapa yang kalah dalam permainan ini, maka dia harus pergi ke gerbang istana dengan bertelanjang bulat,” kata wanita yang mengasuh Nabi Musa itu. Fir’aun menyanggupi dan mengiyakan aturan permainan tersebut. 

Sesaat kemudian Asiyah ternyata berhasil mengalahkan Fir’aun dalam permainan tadi. Dia lalu berkata, “Penuhilah janjimu. Keluarlah dari istana dengan bertelanjang bulat!”

Mendengar itu, Fir’aun pun berkata, “Maafkanlah aku, maka engkau akan ku berikan sekotak permata.”

Asiyah menolak tawaran itu. “Jika engkau memang benar-benar tuhan, maka penuhilah janjimu. Karena memenuhi janji merupakan syarat ketuhanan,” sergah Asiyah.

 

Akhirnya Fir’aun, sang raja yang memaksa warga Mesir menyembah dirinya, menanggalkan pakaian. Dia telanjang bulat. Kemudian berjalan menuju gerbang istana. Lalu apa yang terjadi?

Ketika pra hamba sahaya perempuan berada di sana menyaksikan Fir’aun telanjang, mereka langsung mengingkari ketuhanan Fir’aun. Mereka berpikir, bagaimana mungkin Tuhan yang Mahaagung buruk rupa. 

Gara-gara permainan Asiyah ini, banyak orang mengingkari ketuhanan Fir’aun dan berpaling kepada keimanan kepada Allah.

Kisah ini ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani dalam buku Sullamul Munajat.

Substansi kisah ini adalah tentang iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah. Allah adalah kesempurnaan. Tak ada kekurangan melekat pada diri-Nya. Allah berfirman dalam Surah al-Ikhlas berikut ini.

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ, ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ, لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ, وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement